ChanelMuslim.com- Hidup berumah tangga itu seperti menaiki perahu. Ada nakhoda, ada penumpangnya. Tapi, perahu tidak selalu berjalan mulus. Ada gelombang, ada juga badainya.
Banyak hal yang bisa “menggoyang” keharmonisan rumah tangga. Dan hal itu bisa datang mendadak, dan berasal dari mana saja.
Ada rumah tangga yang berhasil mengendalikan “goyangan” itu. Tapi, tidak sedikit juga yang akhirnya gagal.
Berikut ini tips bagaimana menyiasati keharmonisan rumah tangga. Tentu dengan pendekatan kasus yang muncul dan menjadi sebab.
Kasus Adanya PIL dan WIL
Suami istri itu tidak hidup di dunia hampa. Sebagai makhluk sosial, mereka pun berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Bisa lingkungan rumah, tempat kerja, organisasi, dan lainnya.
Boleh jadi, di antara sekian orang yang berinteraksi itu ada sosok yang “nyangkut” di hati. Atau saling “nyangkut” satu sama lain. Saat itulah terjadi yang disebut Pria Idaman Lain atau Wanita Idaman Lain.
Untuk menangani kasus ini, ada baiknya suami istri melakukan hal-hal berikut:
Satu, saling introspeksi satu sama lain. Baik yang lagi terjerat kasus atau pun yang tidak. Bisa jadi, kasus itu muncul sebagai akibat dari hubungan yang tidak mesra.
Jika yang terkena suami, tidak tertutup kemungkinan karena istri yang kurang pas di mata dan hati suami. Baik dalam penampilan, pelayanan, sikap, dan hal lain.
Jika yang terkena istri, tidak tertutup kemungkinan karena suami yang kurang romantis dengan istri. Mungkin karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, dan kurang memberikan perhatian terhadap istri.
Jadi, dua pihak harus melakukan introspeksi. Mungkin saja satu pihak yang memang jelas bersalah. Tapi, hal itu terjadi karena sebab akibat yang terjadi tidak secara langsung.
Dua, perbanyak istigfar khususnya bagi yang terkait, suami atau istri. Hal ini karena Allah subhanahu wata’ala sudah mewanti-wanti adanya batasan hubungan pria dan wanita yang bukan mahram.
Seperti, tidak boleh memandang dengan syahwat, atau cukup sekali karena ketidaksengajaan. Tidak boleh berkhalwat atau berdua-duaan. Baik dilakukan secara offline maupun online atau via telepon dan chating.
Tiga, perbanyak membaca Al-Qur’an atau zikrullah. Terjadinya hubungan “terlarang” seperti itu karena suami atau istri masuk perangkap setan.
Setan “menyergap” mangsanya tidak dilakukan to the point. Melainkan melalui tahapan-tahapan yang panjang. Jika satu tahapan dilakukan, maka tahapan berikutnya akan disodorkan setan untuk dilakukan.
Memperbanyak membaca Al-Qur’an, zikrullah, atau taklim akan menjadikan tipu daya setan itu menjadi lemah. Bahkan, setan pun tidak kerasan dengan keadaan sasarannya yang dianggapnya sasaran yang “panas”.
Empat, perlancar hubungan suami istri. Dari munculnya kasus itu, suami istri harus terbuka satu sama lain dalam hal kebutuhan seksual mereka.
Seperti, membuat jadwal rutinitas hubungan suami istri: apakah setiap hari, dua hari sekali, atau lainnya. Sebaiknya tidak lebih dari tiga hari sekali.
Lima, buang jauh-jauh imajinasi tentang “keindahan” lawan jenis yang datang dari lingkungan. Apakah itu mantan pacar, teman dekat, dan lainnya.
Pegang kuat-kuat bahwa tidak ada yang lebih menarik dan menenangkan daripada suami atau istri sendiri. Itu pasal pertama. Pasal kedua, kalau ada yang lebih menarik selain suami atau istri, maka lihat pasal pertama. [Mh/bersambung]