ChanelMuslim.com – Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis, menegaskan bahwa pernyataan tegas MUI terkait Ahok yang menghina Al-Quran dan Ulama tidak ada kaitannya dengan jabatan gubernur atau Pilkada DKI Jakarta.
MUI, kata dia, hanya merespon orang yang membicarakan ayat Al-quran padahal dia non-Muslim. Kyai Cholil pun tegas menolak tuduhan bahwa MUI telah melakukan politisasi dan menciptakan kegaduhan.
“MUI ini justru meredakan kegaduhan. Karena sebelum ada pernyataan masyarakat sudah gaduh,” ungkap mantan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il PBNU ini kepada sejumlah jurnalis Muslim yang tergabung dalam Forum Jurnalis Muslim (Forjim), Rabu sore kemarin (26/10/2016) di Kantor MUI Pusat, Jakarta.
Terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan umat Islam pada 14 Oktober lalu dan akan diulang pada 4 November mendatang, Kyai Cholil menegaskan MUI tidak pada kapasitas mendukung dan menggerakkan demo tersebut. MUI hanya berpesan supaya aksi-aksi tersebut dilakukan secara tertib dan tidak anarkis. “MUI tidak melarang, juga tidak menyuruh. Itu masing-masing hak umat Islam,” tandasnya.
Kepada Pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum, doktor lulusan Universitas Malaya, Malaysia ini meminta supaya mereka juga menegakkan hukum dengan memeriksa Ahok. Ini dilakukan supaya para penegak hukum juga tidak menjadi pelanggar hukum. “Bolanya sekarang ada di pemerintah,” tandasnya.[af]