ChanelMuslim.com- Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok.
Ungkapan bijak di atas sarat dengan pelajaran. Kalimatnya sederhana, tapi pengamalannya tak semudah mengucapkannya.
Seorang pakar hadis, Syaikh Al-Banni rahimahullah, menjelaskan bahwa ungkapan bijak itu bukan hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi tidak bisa disandarkan sebagai dalil atau hadis Nabi.
Ada dua makna di kalimat bijak itu. Satu, bekerja untuk dunia seakan-akan hidup selamanya. Kedua, beramal untuk akhirat seolah-olah akan mati esok.
Kalimat kedua, menurut ulama, memang ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Tapi kalimat pertama bukan.
Makna kalimat kedua, sebagaimana hadis Nabi, “Baadiruu bil a’maalish shalihah… Segeralah kalian beramal shalih…” Yaitu, jangan menunda-nunda amal shalih. Selagi sempat, segerakan. Selagi sehat, lakukan. Selagi masih ada umur, jangan tunda esok.
Hal ini karena amal untuk akhirat sangat penting dan bernilai. Dan untuk itulah kita hidup. “Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaKu.”
Sementara kalimat pertama, entah ucapan siapa. Tapi, mungkin kalimat itu memiliki makna yang bagus. Yaitu, jangan terlalu ambisius untuk urusan dunia. Kalau hari ini gagal, bisa dilakukan esok, esok, dan esok. Seolah hidup ini untuk selamanya.
Jangan disalahartikan menjadi kejarlah dunia segigih-gigihnya dan sebebas-bebasnya. Sehingga dalam pengejaran itu akhirat menjadi terlupakan. Atau setidaknya menjadi dinomorduakan atau dinomortigakan.
Dunia hanya sementara. Kalau nggak hari ini, esok kita akan mati. Dan, berakhirlah masa aktif kita di dunia. Sementara akhirat selamanya. Selain itu, tidak ada jaminan kalau sudah memiliki dunia akan memperoleh kebahagiaan. Apalagi kebahagiaan di akhirat.
Jadi, silahkan bekerja untuk dunia sebagai ikhtiar memperoleh rezeki. Dan itu memang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya. Tapi, tidak menjadi orientasi utama dalam hidup ini. Yang utamanya tetap mengejar akhirat. [Mh]