ChanelMuslim.com- Hubungan suami istri itu ajaib. Terus-menerus berdua, tapi tidak membosankan. Bahkan selalu ada kejutan.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasangan. Dari berpasangan itu ada keseimbangan.
Alam semesta pun Allah ciptakan berpasangan. Tentu dengan sunnatullah atau hukum-hukumnya masing-masing. Dan dengan begitulah alam semesta ini Allah ciptakan dalam keseimbangan.
Kejutan adalah sisi lain dari dinamika sebuah keseimbangan. Dengan kejutan, keseimbangan bergeser dari hukum atau keadaan yang lama menjadi yang baru.
Musibah dan anugerah merupakan kejutan-kejutan yang Allah turunkan agar keseimbangan menjadi dinamis. Dan, tidak membosankan. Antara lain, badai, gempa, berlimpahnya rezeki, dan lainnya.
Begitu pun dalam dunia suami istri. Selalu ada kejutan-kejutan yang menjadikan hubungan sakral itu menjadi tidak membosankan. Antara lain.
Kabar tentang Rumah Sendiri
Tidak semua pasangan suami istri baru langsung dapat rumah sendiri. Ada dua model yang biasa dialami. Pertama, masih tinggal bersama orang tua atau mertua. Dan kedua, tinggal di rumah kontrakan.
Meski keduanya sama-sama tinggal di sebuah rumah, tapi sensasi kejutan jika memiliki rumah sendiri sangat berbeda. Walaupun rumah sendiri itu lebih kecil, lebih sederhana, dan lebih terpencil.
Kenapa sensasi kejutannya sangat berbeda? Hal ini karena otoritas dan wewenangnya menjadi seratus persen milik pribadi suami istri. Mau diotak-atik seperti apa pun, tidak akan ada yang berhak keberatan.
Inilah aset termahal kedua suami istri setelah putera-puteri mereka. Rumah yang kelak akan membentuk karakter keduanya, dan juga karakter anak-anak mereka.
Hal ini karena rumah sendiri berarti sebuah kejelasan tentang lingkungan yang akan digeluti. Baik lingkungan dalam rumah, maupun sekitarnya.
Ada semacam status sosial baru di lingkungan baru. Di situlah titik koordinat lokasi kehidupan suami istri. Di situ pula, anak-anak mereka akan besar, mengenyam pendidikan, berinteraksi sosial, dan akan menjadi sosok baru suatu saat kelak.
Jadi, kejutan tentang rumah baru bukan soal harganya. Bukan pula tentang lokasinya yang di pusat kota atau di pinggirannya. Bukan pula tentang ukuran dan desain arsitekturnya. Tapi lebih karena eksistensinya yang hidup bersama pasangan suami istri.
Orang tidak akan bertanya apakah rumahnya luas atau sempit, berapa kamarnya, berapa kamar mandinya, dan lainnya. Yang orang tanya adalah titik koordinatnya: alamat yang tidak lagi berubah-ubah.
Selamat menikmati kejutan lain sebagai suami istri. Yaitu, kejutan rumah sendiri. Sebuah kejutan kolektif suami istri yang mungkin tidak dirasakan oleh mereka yang masih sendiri. [Mh/bersambung]