ChanelMuslim.com- Begitu banyak momen yang menyenangkan dalam hubungan istri. Tapi, ada juga momen-momen yang sangat rentan. Jika salah mengolah, hubungan akan goyah.
Suami istri itu hubungan hidup antara dua insan. Keduanya terikat dalam mitsaqan ghalizha, atau perjanjian yang kuat. Yaitu, akad pernikahan yang diniatkan karena Allah subhanahu wata’ala.
Hubungan hidup dua insan ini adalah perjalanan panjang. Bukan satu atau dua tahun. Tapi, untuk seumur hidup. Dan, akan bersambung insya Allah dalam kehidupan akhirat yang bahagia.
Namun begitu, bukan dunia kalau tanpa ujian. Ada momen-momen di mana hubungan suami istri diuji. Dan di antara ujian-ujian itu ada yang cukup rentan menggoyahkan hubungan.
Ketika Ada Ketidakpuasan Seksual
Bisa dibilang, porsi utama jalinan hubungan suami istri adalah tentang pemenuhan kebutuhan seksual. Suami butuh istri. Begitu pun sebaliknya. Sebuah hubungan yang saling membutuhkan.
Tentang seksual ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan agar pemenuhannya tidak boleh disepelekan. Harus menjadi prioritas.
Isyarat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam antara lain agar dipenuhinya hasrat seksual suami istri meskipun di atas unta. Unta saat itu sebagai kendaraan jarak jauh yang bisa memakan waktu perjalanan berhari-hari.
Yang lainnya, adanya murka Allah untuk istri yang menolak melayani suami tanpa sebab yang tidak syar’i. Dan masih banyak lainnya.
Pendek kata, hubungan seksual suami istri merupakan hak sekaligus kewajiban keduanya. Hubungan seksual suami istri mampu meredam gairah syahwat pria maupun wanita, menenangkan jiwa, dan bisa menundukkan pandangan dengan yang bukan mahram.
Hubungan seksual boleh jadi tak ubahnya seperti makan dan minum. Yaitu, sebuah kebutuhan fisik yang alami, pria maupun wanita. Yang kalau diabaikan, akan mengalami ketidakseimbangan diri.
Ada beberapa titik rentan dalam pemenuhan hubungan seksual. Antara lain, adanya kesenjangan hasrat dan gairah antara suami dan istri.
Hal ini muncul bisa karena stres yang belum terobati, adanya pencetus ketidaksukaan suami atau istri, komunikasi yang tidak lancar, dan lainnya.
Ada baiknya setiap diri memahami betul keadaan pasangannya. Karena suami atau istri kita itu bukan mesin yang bisa selalu ready jika ingin digunakan. Dan, kalau ada yang rusak, tinggal diganti onderdilnya.
Suami atau istri itu seorang manusia. Ia bukan hanya fisik saja. Melainkan juga ada jiwa yang melingkupi kehidupannya.
Berlatihlah untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Sampaikan, jangan dipendam dan disimpan. Atau, berikan isyarat-isyarat yang bisa dipahami agar hubungan seksual berjalan lancar.
Begitu pun ketika ada hambatan. Jelaskan kenapa tidak tertarik. Hal ini agar kedua pihak bisa saling membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Selesaikan masalah internal suami istri ini di dalam “kamar”. Jangan sampai bocor keluar. Karena mudharatnya akan jauh lebih besar. [Mh/bersambung]