ChanelMuslim.com- Akhir September tiba-tiba menjadi teror baru untuk umat Islam. Beberapa tahun belakangan ini, setiap akhir September terjadi kasus pengrusakan terhadap masjid dan penganiayaan kepada ustaz.
Seorang ustaz di Tangerang, Banten, dikabarkan ditembak di depan rumahnya saat pulang dari Shalat Magrib, 19 September 2021. Ustaz bernama Arman ini akhirnya meninggal dunia berselang sekitar satu jam setelah penembakan itu.
Menurut kesaksian sejumlah warga, seperti diberitakan sejumlah media, pelaku berjumlah dua orang. Pelaku sepertinya menunggu Ustaz Arman di depan rumah korban, kemudian kabur setelah kejadian.
Penganiayaan dikabarkan juga terjadi di sebuah masjid di Batam Kepulauan Riau. Korbannya adalah seorang ustaz bernama Abu Syahid Chaniago. Ustaz Chaniago dianiaya saat sedang ceramah di masjid Baitus Syakur, Senin 20 September 2021. Pelakunya sudah ditangkap aparat setempat.
Teror lain juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Mimbar sebuah masjid di kota itu dibakar seseorang, 25 September 2021. Polisi dikabarkan sudah menangkap pelaku dan motif awalnya karena pelaku sakit hati dengan petugas keamanan masjid.
Jika mundur satu tahun lalu. Sebuah musholah di Tangerang juga pernah bikin heboh. Seseorang mencoret-coret dinding dan menggunting sajadah di musholah tersebut, 30 September 2020. Pelaku sudah ditangkap. Motifnya dikabarkan karena pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
Apa yang tengah terjadi di negeri ini? Di hampir setiap akhir September, sejumlah teror tiba-tiba muncul. Teror ada yang ditujukan ke tokoh agama Islam seperti ustaz, kiyai, dan ulama. Ada juga teror yang ditujukan terhadap rumah ibadah seperti masjid dan musholah.
Rangkaian dari kasus satu ke kasus lainnya sepertinya terputus atau berdiri sendiri. Dan menariknya, pelaku yang tertangkap sebagian besar adalah orang yang mengalami gangguan jiwa. Hal ini menjadikan motif teror menjadi tidak jelas karena pelaku tidak bisa disidangkan.
Seolah teror ini ingin menyegarkan ingatan masyarakat tentang peristiwa 30 September 1965. Yaitu aksi keji yang dilakukan PKI terhadap tokoh-tokoh negeri ini.
Semoga rentetan peristiwa teror ini tidak menjadi provokasi terhadap umat. Dan tentunya, pemerintah bisa menjelaskan hal ihwal teror ini agar tidak disalahtafsirkan di masyarakat bawah. [Mh]