ChanelMuslim.com – Tidak seperti ayahnya, putra Abu Jahal yang bernama Ikrimah bin Abu Jahal justru masuk Islam, bahkan menjadi salah satu mujahid andal.
Ketika Rasulullah bersama 10 ribu sahabatnya membebaskan Kota Makkah tahun 8 Hijriah, nama Ikrimah menjadi yang paling dicari karena kejahatannya begitu besar, sehingga ia masuk ke daftar orang-orang yang boleh dibunuh.
Baca Juga: Kisah Abu Jahal Gagal Mencelakai Rasulullah karena Kuda Jantan
Mengenal Putra Abu Jahal yang jadi Mujahid Andal
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin @gensaladin, Ikrimah pun kabur ke Yaman dan memutuskan untuk pergi jauh menaiki kapal.
Namun, di tengah samudera, kapal yang ia naiki diserbu badai ganas. Nahkoda berkata bahwa tak ada yang bisa dilakukan lagi. Berhala-berhala yang mereka sembah tak mampu memberi manfaat sedikit pun.
Pada saat-saat mencekam itu, di ujung detik menuju kematian, Ikrimah berkata pada dirinya sendiri,
لئن أنجاني الله من هذا لأرجعَنَّ إلى محمد ولأضعنَّ يدي في يده”
“Jika Allah menyelamatkan aku dari (badai) ini, sungguh aku akan kembali pada Muhammad, dan akan kuletakkan tanganku pada tangan beliau (membaiat Rasul).”
(Sumber : Tafsir Al Baghawi Surat Luqman ayat 32)
Dengan izin Allah, badai reda. Ikrimah selamat dan berusaha menepati janjinya sendiri. Usaha Ikrimah ini ternyata makin sempurna dengan masuk Islamnya istri beliau, Ummu Hakim.
Sang istri menjadi penjamin Ikrimah agar selamat sampai di hadapan Rasulullah. Sesampainya di hadapan Nabi, Ikrimah mengucapkan kalimat syahadat.
Pada hari bersejarah itu, Ikrimah berikrar tegas pada dirinya. Ia mengucapkan sebuah kalimat indah yang diucapkannya pada Baginda Rasulullah.
يا رسول الله، والله لا أترك مقامًا قمتُهُ لأصدَّ به عن سبيل الله إلا قمتُ مثله في سبيله، ولا أترك نفقةً أنفقتها لأصد بها عن سبيل الله إلا أنفقت مثلها في سبيل الله
“Wahai Rasulullah, Demi Allah aku tidak akan meninggalkan tempatku di mana aku menghalangi manusia dari jalan Allah sampai aku menggantinya dengan perjuangan di jalan-Nya.
Dan aku tidak akan melupakan semua biaya yang kuhabiskan untuk menghalangi manusia dari jalan Allah sampai aku mengeluarkan biaya yang besar pula untuk berjuang di jalan Allah.”
(HR Al Hakim 3/270)
Baca Juga: Ikrimah Bin Abu Jahal – Memusi Islam Kemudian Membela Hingga Syahid
Ikrimah Memerangi Kaum Murtad di Oman
Pada masa Khalifah Abu Bakar, Ikrimah ditugaskan memerangi kaum murtad di Oman.
Abu Bakar juga mempercayakan Ikrimah menumpas kaum murtad di Yaman dan beliau berangkat menuju Syam untuk menghadapi Kekaisaran Romawi Timur.
Beliau menjadi tentara penunggang kuda hebat di Perang Yarmuk dan di sanalah beliau syahid.
Detik-detik menjelang syahidnya, Ikrimah adalah sebuah momen yang penting ditadaburi. Pada hari terik melawan Romawi itu, Ikrimah sangat bersemangat dan ia memutuskan untuk rela mati demi bisa merobek barisan musuh.
Khalid bin Walid berkata pada Ikrimah, “Jangan lakukan itu wahai Ikrimah! Kematianmu akan jadi duka bagi Kaum Muslimin!”
Ikrimah pun menjawab, “Tak usah kau menahanku wahai Khalid! Sungguh kau telah mendahuluiku dalam membela Rasulullah, sedangkan aku dan ayahku menjadi manusia paling keras permusuhannya pada beliau.
Biarkan aku membersihkan masa laluku!”
(Al Kamil fi At Tarikh, Ibnul Atsir)
Sahabat Muslim, semoga kisah putra Abu Jahal ini bisa menjadi inspirasi bagi kita, khususnya bahwa tidak ada kata terlambat dalam bertaubat sebelum ajal menjemput. [Cms]