ChanelMuslim.com – Pendiri Rumah Pintar Aisha Dyah Lestyarini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin berkiprah di masyarakat dan bermanfaat bagi lingkungannya.
Dyah adalah ASN (Aparatur Sipil Negara) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mendirikan Rumah Pintar Aisha.
Sejak tahun 2015, komunitas semakin berkembang dan kini beranggotakan 432 orang.
Baca Juga: Tujuan Ilmu Parenting Menurut Islam
Inspirasi dari ASN Berakhlak Pendiri Rumah Pintar Aisha
Adalah Dyah Lestyarini, bersama suaminya yang juga seorang ASN, Randy Ariyanto Wibowo, mereka telah menerapkan ASN berakhlak di tengah masyarakat melalui berbagai aktivitas sosial yang membantu masyarakat.
Dyah menyatakan bahwa kehadiran ASN harus menjadi teladan bagi masyarakat dan mempunyai tempat di hati masyarakat.
“Selama berinteraksi di masyarakat, maka harus bisa mengambil peran yang bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya,” ujar Dyah dalam akun Youtube Rumah Pintar Aisha yang diunggah pada (22/9) lalu.
Sejak tahun 2016, komunitas ini telah mengadakan berbagai aktivitas sosial seperti berbagi setiap hari Jumat berupa sayuran, sembako, dan makanan siap saji.
Pandemi Covid-19 membuat komunitas ini bergerak dengan membagikan beras kepada masyarakat yang terdampak pandemi sebanyak 2.962 keluarga di Bekasi, Solo, sampai Pacitan.
Selain itu, mereka juga berupaya menggiatkan budaya literasi kepada masyarakat dengan berbagi 3.151 buku untuk masyarakat secara gratis dan berbagi sebanyak 15.457 untuk 385 tempat publik.
Mereka juga saat ini membina 25 anak yang tergabung dalam Komunitas Pemulung Pembelajar dan anak-anak sekitar.
Anak-anak diajarkan menulis, membaca, menyanyi, dan memasak.
Selain membangun komunitas, mereka juga telah menulis sebanyak 58 judul buku bertema parenting, keluarga, pengembangan diri.
Seluruh hasil penjualan buku tersebut 100 persen untuk kegiatan sosial.
Baca Juga: Mengenal Rumah Pintar Aisha yang Didirikan Pasutri PNS
Adaptif pada Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 tidak membuat langkah Rumah Pintar Aisha terhenti. Dyah selalu berusaha untuk adaptif.
“Selama pandemi tidak bisa mengumpulkan anak-anak, sehingga harus adaptif melakukan kegiatan-kegiatan,” jelasnya.
Saat pandemi seperti ini, mereka telah menyelenggarakan kegiatan kuliah whatsapp secara nasional dan sudah beranggotakan 1.127 peserta kuliah whatsapp dalam 97 pertemuan. (Juli 2020 – September 2021
Ada juga curhat sahabat, program konsultasi permasalahan keluarga dan parenting.
Kemudian, diadakan juga webinar kelas inspiratif yang menggabungkan berbagai kompetensi orang-orang.
Mereka juga bekerja sama dengan pihak lain untuk menjadi penulis, ilustator, dan penerjemah dalam pembuatan buku.
Perguruan tinggi juga diajak bekerja sama dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Sahabat Muslim, semoga kita bisa mengambil inspirasi dari ASN berakhlak ini. Mari kita mengambil peran yang bisa memberi manfaat untuk masyarakat. [Cms]