ChanelMuslim.com – Desainer Ethnicia Tuti Akbar mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya dalam mempromosikan kain tenun lokal.
Lipaq Saqbe, kain tenun khas dari Polewali Mandar akan digunakan dalam pakaian formal pemerintah setempat. Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mendukung dan memajukan usaha sarung tenun Sulbar dengan menjadikan sebagai pakaian untuk kegiatan formal pemerintah.
Terkait hal tersebut, desainer Ethnicia Tuti Akbar mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya dalam mempromosikan kain tenun lokal.
“Saya pikir, dengan adanya pemimpin daerah yang gencar mendukung UKM dan UMKM dan memakai kain lokal itu sangat baik dan bisa menjadi stimulan bagi UMKM agar lebih giat lagi berproduksi,” ujar Tuti, sapaan akrabnya kepada ChanelMuslim.com, Rabu (15/9).
Pemerintah daerah, menurut Tuti, memiliki kewenangan dan sangat tepat untuk mempromosikan produk daerah.
“Kalau bukan pemda yang mendukung, siapa lagi? Misalnya, di Jateng, Gubernurnya aktif dalam mempromosikan kain tenun lokal, di Yogyakarta dan Jakarta juga demikian,” tambahnya.
Tuti berharap, setelah kepala daerah membantu mempromosikan produk kain tenun lokal, masyarakat setempat akan terpacu untuk memasarkan dan juga mengenakan produk lokal.
“Harapannya, bisnis UMKM pun tetap berjalan jika banyak warga yang menggunakan produknya,” jelas pecinta wastra Nusantara itu.
Baca Juga: Tuti Akbar Eksplorasi Mode Etnik Muslim dari Kain Tenun lewat Brand Ethnicia
Tanggapan Desainer Ethnicia tentang Lipaq Saqbe untuk Seragam Dinas
Ia sangat setuju jika para kepala daerah mempunyai program untuk menggiatkan kembali kain daerah sehingga lebih membumi dan dikenal, khususnya oleh masyarakat di kota tersebut.
Terkait Lipaq Saqbe, Tuti mengaku belum mengeksplorasi kain tenun asal Mandar tersebut. Namun, ia menggunakan kain tenun asal Sengkang.
“Kain yang berasal dari Mandar belum pernah saya eksplorasi, tapi untuk Sengkang yang berasal dari Kabupaten Wajo sudah pernah saya aplikasikan,” ungkapnya.
Tuti menjelaskan, lipaq saqbe berasal dari bahasa Bugis, lipaq berarti sarung, dan saqbe bermakna sutra. Di Sulawesi, ada dua kain tenun yang populer, yaitu yang berasal dari Mandar dan Sengkang.
Menurut Tuti, kain tenun dari Sengkang lebih dikenal di kalangan desainer karena banyak ditemukan di toko kerajinan maupun toko kain tradisional.
“Sementara, untuk lipaq saqbe dari Mandar belum banyak ditemukan. Mungkin para pengrajin bisa lebih giat lagi untuk menawarkan atau mengenalkan ke masyarakat,” katanya.
Kain sutra dari Bugis ini, menurut Tuti, merupakan kain sutra yang baik. Banyak pengrajin di Yogyakarta yang biasa mengambil bahan dasar dari Makassar tersebut.[ind]