Pada saat serangan Islamofobia meningkat di Prancis, sebuah laporan terbaru memperingatkan bahwa perempuan Muslim telah menjadi target utama dari kejahatan kebencian di negara Eropa tersebut. Dan ada upaya mendesak untuk munculnya langkah-langkah baru mengatasi meningkatnya Islamofobia.
“Dewan prihatin dengan penurunan toleransi dan peningkatan serangan verbal, tindakan kebencian dan diskriminasi yang tercatat di Perancis,” ujar Nils Muižnieks, Dewan komisaris hak asasi manusia Eropa, seperti dikutip oleh Anadolu Agency pada hari Selasa, 17 Februari lalu.
Menurut Muižnieks di laporan 52-halamannya, sekitar 80% dari serangan Islamofobia di Prancis menyasar kaum wanita.
Dewan komisaris hak asasi manusia Eropa mengatakan pidato Islamofobia dan tindakan yang sikap kebencian semakin meningkat meskipun sudah ada perkembangan dan langkah-langkah untuk melawan intoleransi dan rasisme.
Tidak hanya umat Islam, orang-orang Yahudi juga menghadapi peningkatan kejahatan kebencian sejak serangan Paris, menurut laporan tersebut.
Dalam upaya untuk melawan kejahatan kebencian yang meningkat, Muižnieks mendesak Prancis untuk mengadopsi rencana nasional mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia selain meratifikasi Protokol No. 12 Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia terkait larangan umum diskriminasi.
“Sangat penting untuk mengakhiri tindakan seperti itu, termasuk di internet, serta menghukum mereka yang bertanggung jawab,” ujar Muižnieks seperti dilaporkan Newsweek.
Prancis sendiri adalah rumah bagi enam juta komunitas Muslim yang terbesar di Eropa.[af/onislam]