Otoritas Polisi di Houston, Texas, telah mengumumkan penangkapan tersangka pembakaran di Islamic Center pekan lalu, sehingga membuat komunitas Muslim di wilayah itu merasa lebih aman.
“Kami senang bahwa seseorang yang melakukan kejahatan kekerasan seperti itu bisa ditangkap. Kami merasa sedikit lebih aman,” kata Ahsan Zahid, putra dari imam di Islamic Center, kepada Houston Chronicle.
Kebakaran terjadi di Quba Islamic Institute di Houston, Texas, Jumat pekan lalu sekitar pukul 05:00 pagi.
Menurut pihak Islamic Center, tidak ada yang terluka meskipun salah satu dari tiga bangunan rusak parah akibat kebakaran.
Penyelidikan awal polisi menunjukkan bahwa kebakaran tampaknya disengaja, dengan ditemukannya cairan bensin di tempat kejadian.
Pada hari Senin lalu, polisi mengumumkan penangkapan Darryl Ferguson, seorang pria berusia 56 tahun, yang menjadi tersangka pembakaran di Islamic Center.
“Itu kecelakaan,” kilah Ferguson Senin malam lalu kepada penyidik ??polisi yang membawanya pergi.
Penangkapan itu terjadi setelah petugas keamanan mengidentifikasi Ferguson sebagai tersangka pembakaran selama penyelidikan mereka.
Menurut sumber kepolisian, Ferguson memiliki catatan kriminal yang luas dengan puluhan kali mengalami penangkapan di Texas, dengan dakwaan mulai dari pencurian hingga pelanggaran kriminal untuk kepemilikan narkoba, kekerasan dan prostitusi.
Pembakaran Islamic Center bukan satu-satunya kejadian yang menargetkan komunitas Muslim Houston setelah sebelumnya mereka menerima pesan kebencian menyambut serangan tersebut.[af/onislam]