ChanelMuslim.com – Wanita diibaratkan seperti gelas kaca. Maksudnya adalah karena mereka mudah pecah. Oleh sebab itu, janganlah para pria berkata atau berbuat kasar kepada wanita.
Orang beriman yang paling sempurna adalah mereka yang paling baik akhlaknya terhadap keluarganya.
Baca Juga: Kisah Wanita Mandul yang Tidak Memilih Childfree
Rasulullah Menggambarkan Sifat Wanita seperti Gelas Kaca
Dilansir channel telegram @teladanpendidikan, wanita itu seperti gelas kaca. Begitulah Rasulullah menggambarkan tentang sifat wanita.
اِرْفَقْ بِالْقَوارِيْرِ… “
Lembutlah kepada gelas-gelas kaca (maksudnya para wanita).” (H.R. Bukhari)
Perumpamaan wanita dengan gelas kaca adalah karena keduanya mempunyai sifat yang sama. Mudah pecah. Apabila gelas pecah karena pukulan yang keras, maka wanita bisa pecah karena perkataan yang keras dan perlakuan yang kasar.
Anas Ibn Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang orang beriman yang paling sempurna. Rasulullah menjawab bahwa yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya bersama keluarganya.
Rasulullah menjadi figur suami teladan bagi umatnya. Episode kehidupan beliau bersama para istri, terekam sangat baik dalam banyak persaksian para sahabat.
Di antara kisah istri yang banyak direkam perjalanan pribadinya bersama Rasulullah, selain Aisyah adalah Shofiyah binti Huyai.
Baca Juga: Koalisi Wanita Muslim Rencanakan Konferensi Kesehatan Mental
Kisah Rasulullah dan Shofiyah binti Huyai
“Suatu ketika Shofiya binti Huyai
mendapat giliran untuk menemani Rasulullah dalam sebuah perjalanan, tetapi Shofiya lambat jalannya.
Lantas, Rasulullah menuju kepadanya dan didapati Shofiya sedang menangis dan berkata, “Engkau membawaku di atas unta yang lamban.”
Kemudian, Rasulullah menghapus air matanya dengan kedua tangan beliau.” (HR. Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra).
Ketika Rasulullah mengusap air mata Shofiyah, menandakan bahwa beliau sangat mengerti dan memahami perasaan wanita.
Rasulullah tidak serta merta mencela Shofiyah ketika menangis, bahkan justru beliau menenangkan Shofiyah dan memerintahkan rombongan saat itu untuk berhenti demi seorang Shofiyah.
Sahabat Muslim, semoga dari penjelasan di atas akan membuat kita lebih memahami wanita dan tidak mudah menghakimi wanita bagaimanapun kondisi mereka. [Cms]