Chanelmuslim.com – Pekan ini dunia media sosial sedikit dihebohkan dengan kasus Awkarin. Banyak yang menyebutnya kasus sehingga awalnya saya berpikir ada peristiwa kriminal apalagi terhadap anak-anak. Tetapi ternyata bukan kasus kriminal ini adalah fenomena anak gaul di era digital.
Tak dipungkiri penyebutan kasus dan semakin banyaknya orang yang membicarakan baik online maupun offline semakin membuat penasaran. Didorong rasa penasaran saya pun meluncur mencari-cari Awkarin, apa sih yang membuatnya heboh, apa sih yang membuatnya spesial sampai dibicarakan banyak orang.
Baca Juga: KPAI Imbau Masyarakat Laporkan Seleb yang Gunakan Medsos untuk Postingan Tak Pantas
Awkarin Potret Remaja Gaul Indonesia?
Ketika melihat video atau vlog dan instagramnya saya pun terpana, kemudian setelah ada yang mengaitkannya dengan historinya datang ke Jakarta, saya shock. Ibu kota memang lebih kejam dari ibu tiri nampaknya. Hm…dulu ketika kecil teringat sekali film Indonesia yang menggambarkan seseorang yang merantau ke Jakarta namun menemui banyak kesulitan sehingga berseloroh, ibukota lebih kejam dari ibu tiri. Meski film komedi, namun tampaknya ini dapat menggambarkan secara subjektif keadaan Awkarin alias Karin Novilda.
Pandangan subjektif karena saya tidak mengenal Awkarin pun keluarganya, hanya membaca artikel-artikel yang dishare dan melihat vlog serta tulisan-tulisannya diinstagramnya. Anak berprestasi dengan niat mengejar cita-cita mendapatkan pendidikan yang lebih baik, lebih bergengsi tetapi tergerus oleh pergaulan. Apakah ini culture schock? Entahlah. Saya memang tidak mengenal sejarah atau apa yang telah dilaluinya hingga merubah seorang Karin Novilda yang ketika di kampung halaman terlihat seperti anak baik-baik menjadi seperti anak liar yang bebas.
Sebagai orang tua yang memiliki anak, tentu ini menjadi kekhawatiran saya, karena tentu orang tua Awkarin juga telah memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya semasa dalam pengawasan mereka. Kalau tidak salah ibunya adalah seorang dokter gigi, ini berarti ibunya adalah seorang yang berpendidikan dan tentu telah berusaha memberikan pendidikan yang terbaik.
Melihat foto-foto keluarga Awkarin diinstagramnya sepertinya ia sangat mencintai keluarganya. Melihat foto-foto lainnya tentang kehidupan sosialnya bersama teman dan pacarnya, terlebih gaya pacarannya sebagai seorang muslim tentu sangat prihatin. Dan saya sangat sedih setiap Awkarin memposting foto yang kurang sopan bersama pacarnya selalu ada tulisan komen agama, nasihat gak jelas diblock. Dan memang setiap postingannya yang berbau tidak sopan akan menuai pro dan kontra dan tak sedikit yang mengingatkan. Tetapi sepertinya saat ini hatinya memang tertutup dan tidak mau melihat atau mendengat nasihat yang mungkin menurutnya “sok tau.” Dipostingan yang lain saya membaca bahwa ia merasa dirinya lebih baik, karena ia tak pernah perduli dengan setiap hinaan, kata-kata jelek atau apapun yang tidak menyenangkan yang ditujukan kepadanya, tidak ada dendam.
Well saya tak dapat menyebutnya inilah anak muda yang kebablasan. Tetapi bukankah fenomena Awkarin di Indonesia ini cukup banyak? Entah mengapa Awkarin yang mencuat. Sepertinya melihat akun media sosialnya dengan follower yang tidak sedikit dan terlebih sekarang ini dengan pro dan kontra yang beredar ada yang diiuntungkan. Saya tidak tahu pasti, tetapi sepertinya Awkarin pun telah menjadi selebgram dan mengendorse beberapa produk.
Melihat fenomena Awkarin, mari kita para orang tua tidak hanya men-jugde dan jadikanlah ini sebagai pelajaran. Tidak ada yang mengetahui bagaimana akhir perjalanan seseorang, karena yang menentukan adalah akhir kehidupan. Mari terus panjatkan doa pada yang MahaMemiliki dan Mahamenggenggam hati agar senantiasa menunjukkan kita dan anak-anak pada jalan-Nya yang lurus yang diridhoi-Nya.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu (tergantung) dengan penutupnya”. (HR Bukhari)
Juli 2016/UmmuAhsanIkhsan