ChanelMuslim.com- Perjalanan panjang dunia melawan covid akhirnya berujung pada satu kesimpulan. Yaitu, siapkan diri untuk hidup berdampingan dengan covid.
Dunia akhirnya mengakui kelemahannya. Termasuk kebodohannya tentang apa covid. Hal ini ditandai dengan semua kegagalan yang telah dilakukan manusia.
Semula dunia merasa mampu melawan covid dengan obat. Tapi ternyata, belum ada satu obat pun yang mampu menjadi panawar covid.
Semula dunia merasa mampu mengendalikan covid dengan kebijakan lockdown. Tapi ternyata, belum ada yang mampu menguak misteri outbreak atau lonjakan tiba-tiba dari penyebaran covid. Meski sudah lockdown sekalipun.
Belakangan dunia juga merasa mampu menangkal covid dengan vaksin. Tapi ternyata, justru di tengah jutaan orang menjalani vaksin, kenaikan covid tak bisa terelakkan.
Dunia pun akhirnya merasa tak cukup vaksin dua kali suntik. Tapi harus ditambah dengan suntikan booster. Cukupkah satu kali booster? Atau jangan-jangan setiap enam bulan sekali.
Yang terjadi berikutnya justru kian menyeramkan. Semakin kuat suntikan booster, boleh jadi, akan semakin ganas varian baru covid yang bermutasi.
Lalu? Inilah yang mulai tampak dimunculkan dunia. Dunia seperti mengibarkan bendera putih. Amerika tak lagi mewajibkan warganya mengenakan masker. Inggris pun hanya sebatas menghimbau tentang masker untuk warganya.
Segala aktivitas kerumunan pun mulai dilonggarkan. Ada ajang olimpiade Tokyo. Sebelumnya, ada liga sepak bola Eropa. Berbagai konser musik pun mulai marak di Eropa dan Amerika.
Sepertinya, dunia memang tengah menjalani rumus baru terhadap pandemi covid. Yaitu, kalau tak bisa dilawan dan dimusnahkan, siapkan diri untuk hidup berdampingan.
Rumus ini mau tak mau menuju satu konsekuensi: siapa yang kuat, dia tetap sehat dan hidup. Siapa yang lemah, dia akan sakit dan mati.
Inilah sebenarnya rumus primitif dari cara hidup manusia. Dan ini pula yang akhirnya menunjukkan bahwa kehebatan manusia tak berarti apa-apa di banding virus yang sangat kecil, bahkan terlihat pun tidak.
Luluh sudah yang disombongkan manusia. Bagaimana mungkin masih berani menantang Tuhan. Dengan virus super kecil saja pasrah untuk hidup berdampingan. [Mh]