ChanelMuslim.com—Hubungan berbangsa dan bernegara antara Turki dan Indonesia sebenarnya sudah berakar sejak masa kekhilafahan Utsmani. Namun, secara resmi di tingkat kenegaraan, negara Republik Turki baru mengakui Republik Indonesia pada tanggal 29 Desember 1949, yang dilanjutkan dengan hubungan diplomatik pada tahun 1950.
Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia memulai kegiatannya pada tanggal 10 April 1957.Lalu berlanjut dengan pengoperasian Atase Pertahanan sejak 1996, dan Kantor Komersial Counsellor dibuka pada bulan April 2007.
Di era pemerintahan yang dekat dengan pan-Islamis di Turki, hubungan kedua negara yang mayoritas perpenduduk Muslim yang memiliki sejarah dan udaya berciri Islam tersebut kian baik.
“Kami bekerja sama di beberapa platform regional dan multilateral seperti PBB, Organisasi Konferensi Islam (OKI), Mengembangkan-8 (D-8), G-20 dan MIKTA. Indonesia, yang merupakan rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia, merupakan salah satu negara di mana orang dari berbagai latar belakang etnis dan agama yang berbeda hidup dalam damai dan harmoni,” bunyi pernyataan yang dikutip dari kantor Kedubes Turki di Jakarta.
Pemahaman tersebut telah tercermin, antara lain pada dukungan Indonesia untuk Aliansi Peradaban bersama diselenggarakan oleh Turki dan Spanyol pada tahun 2005. Turki juga mendukung Indonesia menjadi tuan rumah Forum Global ke-6 di Bali, 29 dan 30 Agustus 2014) yang telah disahkan oleh PBB (UNAOC).
Selanjutnya, hubungan antara Turki dan Indonesia yang diangkat ke tingkat kemitraan strategis pada 2011. Hubungan erat antara kedua negara juga tercermin dalam kunjungan tingkat tinggi bersama. Kunjungan tingkat tinggi tersebut antara lain, saling kunjung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (28 Juni-1 Juli 2010) dan Presiden Republik Turki, H.E. Abdullah Gül ke Indonesia (4-6 April 2011).
Kemudian pada April 2015 lalu Wakil Perdana Menteri, H.E. Bulent Arinc berkunjung ke Jakarta dan Bandung untuk menghadiri Asia Afrika Summit dan tahun peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Disusul pada 30 Juli-1 Agustus 2015 lalu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan resmi yang didampingi oleh Mevlut Cavusoglu (Menteri Luar Negeri), Nihat Zeybekci (Menteri Ekonomi) Taner Yildiz (Menteri Energi dan Sumber Daya Alam) Feridun Bilgin (Menteri Perhubungan, Kelautan dan Komunikasi), dan Mehmet Müezzino?lu (Menteri Kesehatan).
Presiden Joko Widodo pun membalas kunjungan tersebut dengan menghadiri KTT G-20 pada 15-16 November 2015 di Antalya, Turki.
Hubungan diplomatik terakhir terjadi saat kunjungan Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, mendarat di Jakarta, untuk berpartisipasi dalam pertemuan ke-5 KTT Luar Biasa OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif yang diselenggarakan pada tanggal 6 – 7 Maret 2016 lalu. (mr/kedubes Turki/photobucket)