ChanelMuslim.com – Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) jadi bukti betapa kuatnya persatuan Islam pada masa itu. Saat itu, para ulama berkumpul di satu wadah tersebut. Partai yang digerakkan oleh 2 kekuatan besar, yaitu para kyai religius dan para alim yang sederhana.
Baca Juga: Cerita UAS tentang Tawaran Menjadi Pimpinan Partai Masyumi Reborn
Masyumi jadi Bukti Islam Dahulu Damai
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, wadah politik itu berisi K.H. Hasyim Asyari, Mohammad Natsir, Hamka, Bey Arifin, Hasbi As Shiddiqie.
Mereka semua orang hebat. Partai Masyumi adalah sebuah kesepakatan umat Islam untuk berjuang secara damai demi tegaknya syariat Islam di wajah Indonesia.
Masyumi adalah tanda bukti bahwa Umat Islam dahulu rukun damai, walau banyak ormas dan bendera, untuk Islam mereka lebur jadi satu bendera “Islam itu kalau besar tidak melanda, kalau tinggi malah melindungi.” Seperti itulah disampaikan Natsir di sidang Konstituante saat membahas dasar negara (1956-1959).
Ada dewan syura yang diisi Alim Ulama senior semisal K.H Hasyim Asyari dan Ki Bagus Hadikusumo, harmoni NU dan Muhammadiyah. Masyumi membuat kagum lawan dan kawan, sebab di dalamnya banyak sekali aktivis dan pejuang besar. Basis massanya sangat kuat dan mapan.
Masyumi menjadi partai profesional di zamannya, sebab pimpinan hariannya diisi oleh alumni perhimpunan Indonesia, & alumni pendidikan barat yang berpikir islami
Dalam Anggaran Dasarnya, Masyumi memulai dengan Ali Imran 112, menjelaskan mengapa kaum Ad dan Tsamud ditimpa bencana sebab jauh dari agama.
Partai Masyumi memandang Indonesia bukan sebagai medan perang golongan.
Indonesia adalah pusaka indah titipan Allah yang harus dijaga. Syarat keberkahan Indonesia adalah umat Islamnya menjalankan agama dengan benar, sebagaimana ditawarkan Masyumi di Tafsir Asas Dalam pemilu di tahun 1955, Partai Masyumi menjadi peringkat 2 dengan suara yang besar saat itu, memeroleh 112 kursi parlemen.
Masyumi juga menjadi partai non sektarian, tidak milik satu kelompok saja, less primordial & less comunal. Ia perpaduan yang anggun.
Sahabat Muslim, itulah bukti kuatnya persatuan Islam dahulu. Semoga persatuan umat Islam juga bisa terbentuk dengan kuat pada zaman sekarang ini. [Cms]