ChanelMuslim.com – Anggota tubuh juga dapat mengirim sinyal ketika ia melemah. Kitalah yang wajib mengenali dan memahami ucapan anggota tubuh ini agar kesehatan tetap terjaga.
Seorang kardiolog bernama Basuki Rahmat yang juga senang bersepeda menuliskan ungkapan-ungkapan yang menuntun siapa pun memahami ucapan anggota tubuh.
Ketika lelah, tubuh ini sedang berucap “aku ingin istirahat”. Jangan malah engkau bungkam mereka dengan minuman berenergi.
Ketika mengantuk, tubuh ini sedang berucap “aku ingin tidur”. Jangan terus engkau bungkam dengan kopi dan minuman stimulan.
Ketika keringat ini berbau masam, tubuh ini sedang berucap “aku banyak racun yang harus aku keluarkan”. Jangan engkau tutupi ia dengan deodorant dan parfum.
Ketika kencing berwarna kuning pekat, kulitmu kering, tubuhmu hangat dan pinggir lidahmu bergelombang. Tubuh ini sedang berucap “aku kekurangan cairan”.
Jangan engkau isi Ia dengan minuman dingin penuh dengan gula dan sirup.
Ketika kotoran kita encer atau malah keras dan bentuknya seperti kotoran kambing yang berbau menyengat. Tubuh ini sedang berkata, “aku sedang sangat meradang”.
Jangan engkau isi dengan makanan penuh pestisida, perasa, perisa dan pewarna buatan.
Ketika nyeri dada bahkan sampai keringat dingin. Tubuh ini sedang bercerita “pembuluh koronerku sedang macet”. Berolahragalah agar darahmu bisa menemukan jalan lain (baca kolateral).
Jangan malah engkau hanya berbaring dan nonton tv sembari menghabiskan 1 toples nastar lebaran kemarin.
Baca Juga: Ketahui Jam Kerja Biologis Organ Tubuh Manusia
Memahami Ucapan Anggota Tubuh
Ketika lutut ini sakit dan meradang. Tubuh ini sedang berbicara “aku capek menopang tubuhmu yang tambun, aku penuh racun yang engkau isi setiap hari”.
Jangan engkau bungkam dengan asam mefenamat, natrium diklofenac, meloxicam dan teman-temannya.
Ketika tengkuk ini berat, sesungguhnya ia sedang berkata, aku sedang meradang. Cobalah periksa tekanan darahmu, trigliserida HDL-mu.
Besok pagi mulailah lagi berolahraga, kegiatan yang sudah engkau tinggalkan sebulan ini.
Tubuh ini setiap waktu ingin mengobrol denganmu. Tapi seringnya kita mendengarkan saja tidak, kita lebih memilih memalingkan muka. Dan meninggalkannya sendirian dengan alasan, ada pekerjaan yang belum terselesaikan.
Tubuh ini butuh didengar karena ia yang menemanimu sejak engkau dilahirkan. Sampai engkau menutup mata. Tubuh ini butuh engkau pahami.[ind]