ChanelMuslim.com – Perjuangan keluarga Palestina dalam melahirkan generasi-generasi yang akan meneruskan perjuangan membebaskan Palestina dari penjajah sangatlah berat.
Hal ini disebabkan karena upaya Israel yang terus melakukan penghapusan etnik, sehingga anak-anak dan perempuan di Palestina menjadi sasaran pembantaian.
Baca Juga: Pasca Gencatan Senjata, Adara Salurkan Bantuan untuk 1.514 Keluarga Palestina
Anak-anak Menjadi Korban
Seperti diketahui, wanita-wanitalah yang akan melahirkan dan selalu menjadi bagian penting dalam perjuangan Palestina.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Adara Relief International, Ustazah Sri Vira Chandra S.S., M.A., dalam acara talkshow bertema “Life After Marriage” yang diselenggarakan Sabtu, (3/7/2021)
Beliau menyampaikan bahwa upaya-upaya agresi yang dilakukan Israel bertujuan membuat anak-anak tidak aman dan merasa ketakutan. Banyak anak-anak Palestina yang ditangkap.
“Data Januari sampai Juni 2021 menunjukkan ada 721 anak-anak yang terluka, 770 ditangkap, 70 dibunuh, bahkan 500 ribu anak mengalami trauma,” ujarnya.
Selain itu, kebanyakan wanita-wanita yang ditangkap adalah seorang ibu dan istri yang sedang hamil, bahkan sakit.
Mereka sengaja dipisahkan dari suami-suami mereka agar tidak bisa menghasilkan keturunan. Kemudian, upaya Israel lainnya dalam penghapusan etnik adalah mereka menampilkan masa depan anak-anak Palestina yang suram.
Israel bukan menampilkan anak-anak yang terluka, melainkan pemuda-pemuda yang cacat. Mereka menggambarkan masyarakat Palestina apabila bertahan, maka hanya akan melahirkan generasi yang cacat.
Baca Juga: Program Sister Family Palestine-Indonesia Topang Keluarga Palestina
Sperma Selundupan Menjadi Salah Satu Perjuangan Keluarga Palestina Melahirkan Generasi Penerus
Namun, warga Palestina tidak takut dengan itu semua dan terus berusaha melahirkan generasi-generasi penerus.
Terdapat video yang viral di Palestina, yaitu ketika seorang wanita Al-Quds memberikan imbauan kepada semua wanita Palestina agar terus melahirkan generasi-generasi pembebas.
Oleh sebab itu, masyarakat Palestina terus berupaya melakukan cara apa pun agar bisa menghasilkan generasi penerus.
Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah melakukan penyelundupan sperma dari penjara. Hal ini disebabkan banyak para suami yang dipenjara oleh Israel, sehingga sulit bagi istri-istri mereka untuk melahirkan anak.
Oleh sebab itu, sperma selundupan yang berasal dari penjara menjadi salah satu upaya.
“Suami istri tidak boleh melakukan kontak fisik. Inilah perjuangan mereka untuk menciptakan generasi baru. Kita bisa melihat mereka harus menempuh dengan cara yang luar biasa.
Ada dua klinik khusus untuk melahirkan generasi-generasi keluarga Palestina dari sperma selundupan ini,” kata Vira.
Keluarga-keluarga di Palestina sudah tidak memikirkan lagi bagaimana bermesra-mesraan.
Akan tetapi, mereka hanya memikirkan bagaimana melahirkan generasi-generasi pembebas Palestina.
Salah satu warga yang menerima sperma selundupan ini adalah Ralla Mather berusia 31 tahun yang sedang hamil dari sperma selundupan suaminya yang sedang ditahan selama 11 tahun lamanya. [Cms]