Chanelmuslim.com-Faris lagi senang-senangnya main Tom si kucing tamagotchi di ipad kesayangannya. Setiap hari diperhatikan perkembangan si kucing, dia telaten kasih makan, diajak main, dimandiin, disuruh tidur, bahkan kalo koin si kucing habis, umminya yang disuruh main game supaya koinnya bertambah.
Suatu malam, sebelum tidur, seperti biasa, Faris mengecek si Tom, sementara Ummi mencuci piring di dapur.
“Abang, kalo udah selese, sikat gigi ya,” teriak ummi dari dapur.
Faris yang diajak ngobrol ternyata bukan menghampiri umminya atau menjawab iya apa nggak, malah berkata lirih….”itu tomnya…” dengan nada ketakutan.
Sekali lagi umminya memanggil Faris dan dijawab dengan nada yang sama. Ummi penasaran dan bergegas menghampiri Faris yang sudah duduk di pojok kamar menjauhi ipadnya di sisi ruangan yang lain.
Ketika ummi melihat ipad, ternyata ada sesosok kucing putih usia dewasa yang berbulu lebat dan bertopi besar.
“Ooh, pantes Faris ketakutan melihat ipadnya, si Tom kucing lucu ternyata bisa tampak seram mungkin seperti hantu bagi anak-anak,” batin ummi.
Rupanya faris mengklik visit random players yang bisa melihat Tom milik orang lain. Setelah ummi jelaskan, Faris mengerti dan nggak ketakutan lagi.
Sebenarnya dari kecil, Ummi Faris nggak pernah mengajarkan untuk takut dengan hantu atau bagaimana sosok hantu. Entah bagaimana pula imajinasi hantu seperti apa yang ada di pikiran anak-anak sampai merasa ketakutan begitu. Tapi anak-anak seusia Faris yang masih balita begitu kuat pengaruh lingkungan dari teman-teman atau tivi, atau bahkan buku cerita. Pernah sekali ummi temukan saat membacakan cerita dari buku LKS TK Islami ternyata isinya ada hantunya. Sungguh disayangkan memang. Di satu sisi, orang tua ingin agar anak beriman kepada yang ghaib sebagai rukun iman, tapi lingkungan sudah telanjur menakut-nakuti anak-anak bahwa yang ghaib itu menyeramkan. Hmm, jadi pandai-pandailah orang tua memberi pengertian ke anak. (ind)