ChanelMuslim.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menerapkan sistem zero waste di seluruh Balai Ternak BAZNAS, guna meminimalkan potensi limbah ternak.
Selain itu, sistem ini juga dilakukan agar bisa menghasilkan hewan ternak berkualitas. Salah satu balai yang menerapkan sistem ini adalah Balai Ternak Pidie Jaya, Aceh, yang memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi pupuk kompos bernilai ekonomis.
Baca Juga: UAH Salurkan Donasi Beasiswa untuk Pelajar Palestina Rp 6,3 M ke BAZNAS
BAZNAS Terapkan Zero Waste untuk Kebersihan Kandang
Di balai ternak tersebut terdapat 331 ekor domba dan kambing yang menghasilkan banyak kotoran setiap harinya. Dengan adanya pemanfaatan ini, akan sangat berguna untuk kebersihan dan kesehatan ratusan hewan ternak itu.
Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A., menyatakan bahwa setiap harinya hewan-hewam ternak bisa menghasilkan 60 kilogram kotoran ternak.
“Setiap harinya di Balai Ternak BAZNAS Pidie Jaya menghasilkan 60 kilogram kotoran ternak. Jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh kepada sanitasi kandang dan lingkungan sekitar.
Maka dari itu, BAZNAS menerapkan zero waste untuk kebersihan kandang dan kesehatan ternak agar menghasilkan hewan ternak berkualitas, apalagi sebentar lagi hewan ternak ini akan dikurbankan pada hari raya Idul Adha mendatang,” ujarnya.
Melalui pendampingan BAZNAS lewat lembaga program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM), para peternak yang tergabung di kelompok Faradis Farm Balai Ternak BAZNAS Pidie Jaya melakukan proses finishing produksi 2,5 ton pupuk kompos yang telah melalui tahap fermentasi sebelumnya.
Pengolahan kompos dilakukan dengan mencampurkan kotoran dengan sekam padi, molases, air, dan dekomposer.
“Nantinya kompos yang dihasilkan akan digunakan kembali untuk lahan integrated farming yang dikembangkan para peternak. Salah satunya untuk lahan semangka, jagung, dan cabai,” jelasnya.
Selain berdampak kepada kebersihan lingkungan dan pengurangan limbah, pengolah kompos ini juga memberikan dampak ekonomi, yaitu peternak tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk pupuk, kemudian kompos juga bisa dijual ke petani sekitar.
“Melalui pendampingan dan pelatihan yang dilakukan, BAZNAS berharap para peternak binaan akan semakin berkembang dan bisa menghasilkan hewan ternak berkualitas,” katanya.
Baca Juga: CAF Nobatkan RI Negara Terdermawan, BAZNAS Gencarkan Gerakan Cinta Zakat
Langkah Menghasilkan Hewan Ternak Berkualitas
Saidah melanjutkan, Balai Ternak BAZNAS juga terus melakukan berbagai langkah lainnya untuk menghasilkan kualitas ternak terbaik, seperti monitoring kondisi ternak, penimbangan bobot ternak, pencukuran bulu domba, rutin memandikan ternak, pemberian vitamin, pemberian pakan berkualitas, dan pendampingan jika ada hewan ternak yang bermasalah.
“Selain itu juga jelang hari raya kurban, dilakukan pengecekan stok ternak yang akan dijadikan ternak kurban untuk memenuhi permintaan baik untuk kurban BAZNAS maupun pesanan kurban lokal,” pungkas Saidah.
Selain di Pidie Jaya, Aceh, sistem zero waste juga telah diterapkan di Balai Ternak BAZNAS yang berada di 16 kabupaten/kota. [Cms]