ChanelMuslim.com- Keinginan orang tua untuk mengikutkan anak-anak usia dini masuk sekolah kian tinggi. Mereka khawatir anak-anak merasa jenuh dengan model belajar online atau PJJ.
Banyak orang tua yang mendesak agar pemerintah dan sekolah segera memberlakukan belajar dengan tatap muka. Hal ini karena mereka khawatir anak-anak akan jenuh dengan pola belajar PJJ atau online.
Terutama, anak-anak usia dini atau setingkat TPA dan TK. Karena anak-anak seusia itu paling sulit mengikuti PJJ. Mereka lebih mudah belajar dengan pembelajaran tatap muka atau PTM.
Baca Juga: Vaksin untuk Anak-anak segera Tersedia
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah melalui Kemendikbud sebenarnya sudah mengeluarkan kebijakan tentang PTM terbatas. Yaitu pola pembelajaran tatap muka dengan tetap mengikuti prokes.
Pemerintah juga mewajibkan PTM terbatas ini dengan maksimal 50 persen keterisian kelas. Artinya, kelas hanya diisi oleh separuh dari jumlah normal anak.
Hal ini karena adanya pemberlakuan jarak antar anak dalam kelas. Selain, mengoptimalkan pengawasan guru terhadap aktivitas anak dalam kelas agar tetap menerapkan prokes.
Tentang kebijakan teknis lain seperti berapa kali PTM sepekan, bisakah hanya 35 persen keterisian kelas, dan seterusnya; hal itu diserahkan kepada sekolah masing-masing.
Namun pemerintah sangat menganjurkan agar sebelum pembukaan PTM, para guru harus sudah divaksin. Hal ini untuk langkah preventif untuk keselamatan guru dan murid.
Riset Menarik tentang Antibodi Anak
Sebuah riset menarik dari Weill Cornell Medicine, Amerika, pada Maret lalu. Seperti dilansir AFP, hasil penelitian itu menunjukkan bahwa anak-anak memiliki kekuatan antibodi dua hingga lima kali dari orang dewasa.
Anak-anak yang diuji itu berusia antara 1 hingga 10 tahun. Dibandingkan dengan orang dewasa berusia 19 hingga 24 tahun, kekuatan antibodi anak lima kali lebih kuat. Sementara dibandingkan dengan yang berusia 11 hingga 18 tahun, kekuatannya dua kali lebih kuat.
Boleh jadi, hasil riset ini bisa menjadi jawaban kenapa penderita Covid lebih banyak dari orang dewasa daripada anak-anak.
Hasil riset tersebut bisa menguatkan strategi PTM yang digagas banyak kalangan. Yaitu, dengan mendahulukan PTM di sekolah tingkat usia dini, SD, dan seterusnya.
Walaupun pada pelaksanaannya tetap diserahkan kepada sekolah dan orang tua. Karena segalanya harus dengan kehati-hatian agar tidak mengorbankan kesehatan anak-anak. [Mh]