ChanelMuslim.com – Presiden Turki pada tanggal 29 Mei kemarin menyampaikan pesan selamat pada saat merayakan peringatan ke-568 dari penaklukan kota Istanbul (Konstantinopel).
Baca juga: Erdogan Resmikan Masjid Baru di Lapangan Taksim Istanbul
“Saya mengucapkan selamat pada peringatan ke-568 tahun Penaklukan Istanbul, salah satu kemenangan paling gemilang dalam sejarah kita,” kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan di akun Twitternya.
Erdogan juga mengingatkan ucapan Nabi Muhammad tentang penaklukan dengan visual yang berbunyi: “Istanbul pasti akan ditaklukkan. Betapa hebatnya panglima yang menaklukkannya, betapa hebatnya bala tentara itu.”
Erdogan berkata: “Saya memperingati hari penaklukan ini dengan penuh suka cita dan menghormati Mehmed sang Penakluk dan pasukannya yang agung, yang menambahkan kota unik ini ke dalam warisan peradaban kita.”
Sultan Mehmet II (dikenal juga dengan nama Muhamamd Al-Fatih) menaklukkan kota tempat Bizantium memerintah Kekaisaran Romawi Timur selama lebih dari 1.000 tahun.
Penaklukan itu mengubah kota, yang pernah menjadi jantung kerajaan Bizantium, menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman yang baru.
Penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 April 1453 Masehi. Pasukan Utsmani di bawah pimpinan Al-Fatih berjumlah 150.000 pasukan dengan senjata-senjata raksasa seperti meriam Basilika yang dibuat dengan teknologi terbaru pada masa itu.
Selama penaklukan, Al-Fatih memiliki para penasihat dan ahli perang yang bisa diandalkan. Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghanos Pasha adalah tiga orang tepercaya Al-Fatih dalam melakukan penaklukan Konstantinopel.
Pertempuran Konstantinopel 1453 berlangsung di darat, laut dan bawah tanah. Pertempuran darat terjadi di sekitar benteng Konstantinopel. Sedangkan pertempuran laut berlangsung di perairan Tanduk Emas. Selain itu, pertempuran bawah tanah dilakukan melalui penggalian terowongan dari pasukan Utsmani untuk meruntuhkan struktur benteng Konstantinopel.
Penaklukan Konstantinopel tak kunjung menunjukkan hasil yang positif selama berminggu-minggu. Pasukan muslim masih belum mampu menerobos atau meruntuhkan benteng Konstantinopel.
Dalam buku Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (2003) karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, momen puncak dari penaklukan Konstantinopel terjadi ketika Al-Fatih memutuskan untuk memindahkan kapal perang Utsmani dengan jalur darat untuk menghindari rantai-rantai bawah laut yang dipasang oleh Byzantium Romawi.
Hanya dalam semalam, sekitar 70 kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn dan melakukan serangan secara total ke jantung pertahanan Konstantinopel. Pada 29 Mei 1453, Al-Fatih bersama pasukan Utsmani dapat menaklukan Konstantinopel secara keseluruhan.
Dampak Penaklukan Konstantinopel Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, keberhasilan penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih dan pasukan Utsmani membawa dampak yang sangat besar bagi dunia Internasional.[ah/hurriyet/kompas]