Seruan untuk melakukan doa kepada dewi pengetahuan Hindu di sekolah-sekolah di kota Ahmedabad, kota terbesar di negara bagian Gujarat, telah memicu kecaman umat Islam. Mereka melihat langkah ini sebagai upaya untuk memaksakan program kelompok nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party yang sedang berkuasa.
“Saya terganggu oleh seruan pemerintah agar murid di Gujarat melakukan Saraswati Puja di sekolah-sekolah Ahmedabad,” ujar Juzar Bandukwala, seorang pensiunan profesor dan aktivis hak-hak sipil kepada Anadolu Agency.
“Banyak keluarga Muslim bereaksi dengan panik dengan menghentikan anak-anak mereka bersekolah. Ini akan menjadi tragedi bagi masyarakat Muslim.”
Dewan sekolah dan dewan pendidikan sipil setempat, mengeluarkan surat edaran untuk semua sekolah kota di Ahmedabad pada 19 Januari lalu yang menyerukan agar ada doa untuk dewa Hindu Saraswati, dewi pengetahuan pada Sabtu 24 Januari.
“Saraswati Puja adalah kesempatan untuk mengingat dewi pengetahuan Maa Saraswati Devi,” isi pernyataan dari dewan pendidikan.
“Untuk membuat siswa memahami pentingnya pendidikan, sekolah perlu melakukan Saraswati Puja dan siswa membaca doa Saraswati selama memulai pelajaran.”
Bandukwala memprotes himbauan pemerintah yang emperkenalkan doa Hindu di sekolah-sekolah dengan menyebut langkah tersebut sebagai rencana kelompok Hindu ekstrim dan partai berkuasa BJP untuk memprovokasi kaum minoritas.
“Perdana Menteri Narendra Modi adalah pemimpin Hindu yang terus mengawasi setiap perkembangan penting di seluruh negeri,” kata Bandukwala, yang rumahnya diserang pada tahun 2002 akibat kerusuhan antar komunal yang menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Gujarat.
“Saya menolak untuk percaya bahwa kebencian anti-minoritas seperti ini tanpa adanya persetujuan dari pemerintah yang berkuasa,” terangnya.[af/onislam]