ChanelMuslim.com- Umat Islam Indonesia memaknai Lebaran sebagai momen silaturahim. Sebuah amal yang mulia. Balasannya adalah surga.
Setiap kali Lebaran datang, saat itu pula ada momen silaturahim. Sebuah momen satu tahun sekali yang nilainya begitu mahal untuk dilewatkan.
Ada yang mengunjungi orang tua, sanak kerabat, dan orang-orang dekat. Jadilah momen Lebaran sebagai arena saling mengunjungi. Meskipun jaraknya jauh di kampung halaman sana.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda…
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ
“Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata, ‘Siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Jadi, Islam begitu memperhatikan silaturahim. Beberapa hal berikut ini menunjukkan betapa tingginya silaturahim di sisi Allah dan RasulNya…
Silaturahim Memperpanjang Umur dan Menambah Rezeki
Jika ingin memperoleh umur panjang dan ditambahkan rezekinya, maka ia bisa meraihnya dengan melakukan silaturahim.
Rasulullah bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Pentingnya Silaturahim dengan Orang Tua
Orang tua adalah objek paling utama untuk dilakukan silaturahim. Terlebih lagi di momen Lebaran yang sangat baik ini. Dan hal ini akan membahagiakan mereka.
Allah sangat murka terhadap orang yang memutus silaturahim dengan orang tua. Dalam Islam, memutus tali silaturahim dengan orang tua tergolong dosa yang sangat besar, melampaui dosa besar lain selain menyekutukan Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ
”Maukah kalian aku beritahu tentang dosa terbesar di antara dosa-dosa besar?” Beliau mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali. Maka para sahabat menjawab, ”Mau, ya Rasulullah.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”
Silaturahim sebagai Amal Utama Masuk Surga
Orang yang abai dengan silaturahim sama dengan mereka yang memutus kelayakan mereka untuk bisa masuk surga. Padahal, seluruh ibadah telah dilakukan untuk meraih itu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus (tali silaturahim).” (Mutafaqun ‘alaihi)
Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan langkah kita untuk terus melaksanakan silaturahim. Meskipun pihak yang akan kita jalin silaturahim tak lagi memperdulikan kita.
Kata Nabi, justru inilah amal silaturahim yang paling utama. Yaitu, menyambung silaturahim terhadap mereka yang telah memutusnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
“Bukanlah silaturahim orang yang menyambung tali yang sudah terjalin. Silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus.” (Muttafaqun ‘alaihi)
[Mh]