ChanelMuslim.com – Dalam momen menyambut hari raya Idulfitri 1442 H, Partai Ummat mengajak umat Islam bersatu melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.
Usaha melawan kezaliman dan menegakkan keadilan hanya bisa dilakukan secara berjamaah atau bersatunya semua unsur dalam umat Islam.
Baca Juga: Heri Koswara Temui Farid Ahmad Okbah dalam Silaturahim Keumatan
Ajakan Ketua Umum Partai Ummat
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi.
“Kepada seluruh umat Islam di Indonesia khususnya umat Islam di seluruh dunia agar bersatu dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Dalam bahasa kami, yaitu bersatu melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,”
Dilansir dari siaran pers, ia juga menambahkan bahwa tugas mulia ini akan menjadi sangat berat apabika dilakukan secara individu atau kelompok kecil yang terpecah-pecah.
“Kemungkinan untuk berhasil kecil sekali bila kita berjuang sendiri-sendiri secara terpisah.
Itu sebabnya, hari yang baik ini dalam rangka menyambut hari raya Idulfitri, kami mengajak kita semua untuk merapatkan barisan,” kata Ridho.
Namun, persatuan ini, tidak hanya terbatas dalam bingkai agama.
Berlaku juga dalam scope dan bingkai nasional, yaitu bersatunya semua unsur anak bangsa dari berbagai latar belakang.
“Sila ketiga pancasila yaitu persatuan Indonesia sudah sangat jelas menjadi panduan kita semua dalam membela dan memperjuangkan kepentingan nasional.
Kepentingan dalam negeri nomor satu, kepentingan asing tidak boleh jadi prioritas,” tegas Ridho.
Baca Juga: Partai Islam Peroleh Kursi di Pemilu Israel
Para Pendiri Bangsa Bisa Menjadi Contoh
Ridho menambahkan bahwa para pendiri bangsa telah mencontohkan kepada generasi sekarang bahwa kepentingan nasional adalah segala-galanya.
Mereka dengan semangat juang yang tingggi bersatu melawan penjajah Belanda.
“Belajar dari mereka, inilah yang kita tahu bahwa penjajah asing yang merugikan bangsa dan negara tidak boleh kita ajak dalam membangun bangsa.
Mana mungkin mereka memikirkan kepentingan kita karena mereka hanya mengejar kepentingan mereka sendiri.”
Ridho juga menyatakan bahwa generasi muda harus diajak mempelajari sejarah ini dan mengingatnya sebagai teladan dan pegangan moral.
Tanpanya, generasi muda bisa kehilangan jejak nasionalisme yang seharusnya menjadi tuntunan. [Ind/Camus]