Chanelmuslim.com-Menyambut Perayaan Imlek 2016, Kota Semarang menggelar ‘Pork Festival’ pada 4-8 Februari 2016 yang menyuguhkan anekan olahan masakan berbahan dasar daging babi. Komunitas Kuliner Semarang yang menggagas acara ini pun menuai kecaman.
Inisiatif komunitas kuliner yang memiliki 74 ribu anggota ini dalam mengusung konsep baru pada event Porkfest langsung ditanggapi hangat oleh ormas setempat, salah satunya adalah dari Muhammadiyah Semarang.
Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, Muhtarom, menambahkan bahwa pihaknya tidak bermaksud buruk kepada penyelenggara acara. Menurutnya, Muhammadiyah hanya khawatir akan terjadi hal-hal yang dapat merusak kehidupan toleran yang ada di Semarang.
“Jika tetap dilaksanakan dan dipublikasikan, kami akan melayangkan surat protes,” tegasnya.
Acara Porkfest itu diartikan sebagai tantangan kepada anggota masyarakat yang mengharamkan daging babi untuk bereaksi. Apalagi, pusat perbelanjaan Sri Ratu yang jadi lokasi acara berada di kawasan dengan mayoritas penduduknya umat Islam. Lain halnya jika acara digelar untuk kalangan terbatas dan tidak dipublikasi luas.
Sementara itu, founder Komunitas Kuliner Semarang, Firdaus Adi Negoro mengungkapkan jika pihaknya menyelenggarakan festival ini secara serius agar kota Semarang bisa dilirik kota lain.
Festival ini segmennya khusus dan spesial untuk non muslim karena berkenaan menyambut perayaan Imlek.
Menurutnya, festival ini untuk membudayakan perbedaan. Selain itu, juga menjelaskan kepada masyarakat maupun pengunjung makanan yang jelas-jelas mengandung babi ada wadah khusus untuk mengkreasikan olahan daging babi.
Dalam festival yang digelar tanggal 4-8 Februari 2016 pukul 10.00-21.00 WIB di Tenda Parkir Sri Ratu berukuran 480 m2 ini menyajikan berbagai masakan yang cukup unik seperti babi gongso, resep warisan sate babi, dessert babi, olahan kaki babi, rolade babi dan nasi bakar babi.
Stand yang disediakan untuk menu olahan daging babi berjumlah 20 stand. Pihaknya juga menyediakan tempat untuk yang beragama muslim menjajakan masakan halal, yakni 2 tenda di luar area festival. Ia berharap Semarang memiliki festival yang unik dan menjadi event tahunan. (ind)