• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 5 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

KPIQP: Jangan Biarkan Perempuan dan Anak Al Quds Terus Menderita karena Israel

Maret 14, 2021
in Berita
KPIQP: Jangan Biarkan Perempuan dan Anak Al Quds Terus Menderita karena Israel
80
SHARES
613
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Penduduk Al Quds telah menderita lama sejak Israel menjajah pada 1967. Kota yang menurut kebijakan PBB seharusnya menjadi kota yang dikelola lembaga Internasional dirampas Israel melalui invasi militer.

Sejak saat itu, Israel menerapkan kebijakan yang menyengsarakan penduduk Al Quds, agar mereka angkat kaki dari rumah mereka.

Kebijakan berupa pajak yang tinggi sehingga penduduk Al Quds tidak bisa membayarnya. Lalu, sulitnya mendapatkan izin membangun rumah hingga penduduk sering terpaksa menambah bangunan rumah mereka tanpa ijin.

Bava juga: Palestina Kecam Rencana Israel untuk Bangun 5.400 Unit Permukiman Baru

Ujungnya, pemaksaan pembongkaran rumah. Berdasarkan data dari OCHA (United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), sejak 2009 hingga saat ini, sebanyak 2.669 warga Al Quds terkena kebijakan pengusiran dan penghancuran rumah.

Perempuan dan anak-anak merupakan korban mayoritas dari kebijakan ini.

Penderitaan mereka semakin bertambah dengan dibangunnya kebijakan tembok rasial yang membatasi gerak langkah warga Al Quds dengan tetangga terdekatnya. Warga Al Quds menjadi terisolasi satu sama lain. Untuk sekedar berangkat sekolah, seorang anak harus melewati berbagai pos penjagaan.

Dunia boleh saja berdiam dengan segala yang terjadi. Namun Indonesia, melalui KPIQP menyerukan supaya penderitaan ini segera dihentikan.

Penjajahan tidak layak untuk dipertahankan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan.

Melalui webinar yang dilakukan pada Sabtu, 13 Maret 2021 pukul 13.00 dengan tema “Duka Perempuan dan Anak Al Quds, Duka Kita”, KPIQP menunjukkan komitmen dukungan ini.

Manfaatkan media untuk dukung Al Quds

Sebagai pembicara pembuka, Drs. Bunyan Saptomo, M.A selaku perwakilan MUI menegaskan mengapa pentingnya peran umat Islam dalam perjuangan untuk Al Aqsa. “Marilah kita memanfaatkan media yang ada, untuk sama-sama menggalang persatuan dan kampanye terhadap dunia. Mari kita terus dengungkan upaya untuk mewujudkan perdamaian, melawan penjajahan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Israel,” ungkapnya dalam webinar yang dihadiri lebih dari 1000 orang melalui plaform zoom dan youtube ini.

Mengenai penderitaan yang dialami oleh perempuan dan anak di Palestina, Kepala Pusat Studi Gender UII, Dr. Trias Setiawati mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya mengalami penderitaan secara individual dan keluarga. Perempuan dan anak Al Quds harus menghadapi tentara-tentara Israel setiap harinya.

Tentara Israel tidak membedakan antara perempuan, anak, atau lelaki. Semua diperlakukan seperti menghadapi laki-laki dewasa.

Baca Juga: Penderitaan Warga Palestina Selama Tahun 2020, Luka Fisik Hingga Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Aneksasi

Secara riil, penderitaan perempuan dan anak di Al Quds dapat ditangkap dari pembicara ketiga, Zena Said, guru majelis taklim Mesjid Al Aqsha. Menurutnya, Israel secara sengaja menyengsarakan perekonomian penduduk Al Quds hingga tingkat kemiskinan mencapai 82 persen. Kondisi ini diperparah karena adanya upaya sistematis Zionis untuk menghancurkan moral anak Palestina dengan membagikan narkoba secara gratis.

Tingkat kekerasan tentara terhadap perempuan dan anak masih tinggi

Zena sendiri mengalami dua kali kekerasan tentara penjajah zionis hingga rahangnya patah. Ini semua membuat para ibu di Al Quds dihinggapi kekhawatiran yang sangat tinggi terhadap keselamatan keluarga mereka. “Namun diatas itu semua, para perempuan Al Quds lebih mengkhawatirkan kondisi Masjid Al Aqsha dibawah penjajahan zionis. Al Aqsha adalah titipan Nabi dan kompas perjuangan hidup Muslim,” demikian Zena menutup pembicaraannya dalam webinar yang diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan Pekan Al Quds Internasional yang diinisiasi oleh Asosiasi Ulama Palestina.

Sebagai pembicara penutup, Nurjanah Hulwani, M.E. yang juga merupakan ketua KPIQP mengingatkan bahwa yang dilakukan penduduk Palestina saat ini bukanlah untuk menjaga negara mereka. Namun yang mereka lakukan adalah untuk menjaga martabat ummat, karena ada Al Aqsha di dalamnya.

Namun ironinya, karena hal tersebut mereka harus kehilangan rumahnya dan martabat mereka dinistakan. Agar penderitaan ini segera berakhir, Nurjanah mengajak seluruh elemen umat manusia, apapun agama mereka untuk bersatu menyelesaikan urusan Palestina. “Cukup menjadi manusia untuk menolong Palestina,” pesannya kepada para peserta webinar yang diselenggarakan KPIQ bekerja sama dengan Smart 171, Kulluna Maryam, KNRP TV, Radio Silaturahim, Khodijatee Foundation dan Akhwat Bergerak.[ah/rilis]

Tags: al-aqshaal-qudsisraelpalestina
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Memperkokoh Ketahanan Keluarga sebagai Solusi Permasalahan Bangsa dan Peningkatan Kualitas SDM

Next Post

Palestina Mengutuk Pembukaan Kantor Diplomatik Ceko di Yerusalem

Next Post
Palestina Mengutuk Pembukaan Kantor Diplomatik Ceko di Yerusalem

Palestina Mengutuk Pembukaan Kantor Diplomatik Ceko di Yerusalem

Delapan Meninggal di Rumah Sakit Yordania karena Kekurangan Pasokan Oksigen

Delapan Meninggal di Rumah Sakit Yordania karena Kekurangan Pasokan Oksigen

Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak  di Palestina

Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Palestina

  • Dari Khitan Massal hingga Palestina: Bahagianya Merayakan Dampak

    Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7678 shares
    Share 3071 Tweet 1920
  • Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    84 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    446 shares
    Share 178 Tweet 112
  • Gading Paradise Kebumen Menghadirkan Wisata ala Eropa

    286 shares
    Share 114 Tweet 72
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5190 shares
    Share 2076 Tweet 1298
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3249 shares
    Share 1300 Tweet 812
  • The Ultimate Acropolis, Mengunjungi Spot Yunani Kuno yang Mengagumkan

    210 shares
    Share 84 Tweet 53
  • Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5169 shares
    Share 2068 Tweet 1292
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga