ChanelMuslim.com – Memperkokoh ketahanan keluarga adalah salah satu solusi permasalahan bangsa dan peningkatan kualitas SDM. Saya bekerja di bidang perlindungan perempuan dan anak di Dinas PPPA kota Banjarmasin.
Salah satu tugas utama saya adalah melakukan pencegahan kekerasan, memberikan perlindungan dan menangani berbagai kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak. Saya pun aktif menjadi konselor keluarga dan menjadi pembicara parenting dan pernikahan.
Hal ini membuat saya hampir setiap hari menerima banyak curahan hati dari masyarakat terutama yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang acapkali menanyakan solusi dari berbagai permasalahan hidupnya, terutama terkait pengasuhan anak dan kehidupan pernikahan.
Baca Juga: Tiga Ketahanan Keluarga yang Harus Dimiliki
Gawai Menggoyahkan Ketahanan Keluarga
Masalah semakin intens terjadi karena dampak perkembangan teknologi informasi; akibat hadirnya dan penggunaan gawai yang tidak bijaksana membuat komunikasi malah semakin menjauh antar anggota keluarga, munculnya sikap “autis” yang menumpulkan empati dan degradasi moral akibat berbagai masalah, kenakalan remaja, perselingkuhan, fenomena seks bebas, penyalahgunaan obat, LGBT dan sebagainya.
Baca Juga:
Selain meningkatkan kualitas para ibu, saya berusaha intensif menyadarkan peran para ayah. Mengasuh dan mendidik anak bukan hanya monopoli ibu. Kebanyakan pola asuh dan pendidikan saat ini masih didominasi oleh sosok ibu. Saat Anak berusia sampai dengan 2 tahun pengasuhan pada umumnya berfokus pada ibu. Sekolah di pre-school pun didominasi oleh guru perempuan hingga Usia SD. Anak terkondisi sejak awal kekurangan figur ayah.
Memang ayah memiliki tanggung jawab yang sangat penting sebagai kepala keluarga, sehingga memerlukan fokus yang tinggi untuk mencari nafkah. Tetapi yang perlu disadari adalah untuk menjadikan anak yang cerdas dan berkarakter memerlukan sinergi cinta ayah dan bunda. Anak yang dibesarkan oleh ayah yang sering mengajaknya bicara, memeluk, mendampingi, dan mendukung potensi anak cenderung tidak mengalami depresi di masa dewasanya.
Kekurangan cinta dan kasih sayang ayah berdampak negatif berkepanjangan pada anak. Bahkan, anak yang sudah dewasa masih merasakan dampak atas kurangnya peran ayah di dalam hidupnya. Miskinnya cinta ayah, membuat remaja wanita terlalu berlebihan dalam menjalin hubungan terhadap lawan jenisnya. Mereka pun tumbuh menjadi pribadi yang posesif kepada orang yang memberinya perhatian.[]
Baca selengkapnya di: https://oase.chanelmuslim.com/memperkokoh-ketahanan-keluarga-sebagai-solusi-permasalahan-bangsa-dan-peningkatan-kualitas-sdm-1095/