ChanelMuslim.com – Seperti yang diketahui, tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi seluruh dunia karena merebaknya virus Covid-19. Namun, penderitaan bagi warga Palestina harus bertambah lagi akibat penyerangan yang dilakukan oleh Israel. Dilansir dari adararelief.com pada Sabtu, (30/1/2021) menyatakan bahwa media Palestina melaporkan bahwa pada tahun 2020, Israel menyita 346 properti milik warga Palestina. Jumlah ini diperkirakan lebih banyak dari tahun 2019. Tidak cukup sampai situ, Israel juga melakukan hal yang lebih parah dari itu. Israel menghancurkan 268 rumah dan 928 toko komersial, fasilitas pertanian, barak, dan lainnya.
Selain itu, Israel juga menahan banyak warga Palestina yang terdiri dari anak-anak, perempuan, dan mantan narapidana sebanyak 4.439 orang, bahkan tentara Israel juga telah melukai 1.993 warga Palestina dan melakukan penembakan atau penyerangan sebanyak 1.621 dan masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.
Dalam laporan tersebut, setidaknya total pelanggaran yang dilakukan adalah mencapai angka 2.000 sampai 4.000 dari keempat wilayah, yaitu Yerusalem, Hebron, Nablus, dan Ramallah. Pada tahun 2020 ini, penutupan wilayah yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, justru dimanfaatkan oleh Israel yang makin leluasa bergerak dan menyerang pemukiman Palestina.
Laporan berita itu juga mengatakan bahwa pemukiman yang berada di Tepi Barat dan Yerusalemlah yang menjadi fokus penyerangan Israel pada 2020. Hal tersebut disebabkan oleh rencana aneksasi Tepi Barat dan rencana perdamaian Trump yang justru menimbulkan refleksi serangan pemukim.
Melansir dari tempo.co pada Selasa, (30/6/2020) rencana aneksasi ini memberikan hak kepada Israel mengambil 30 persen pemukiman ilegal di Tepi Barat. Amerika Serikat menolak konsensus yang menyatakan bahwa pemukiman Israel yang berada di tanah Palestina adalah ilegal sehingga hal ini membuat Israel makin merasa bebas mengambil 30 persen pemukiman tersebut.
Namun, banyak orang Palestina yang menganggap bahwa aneksasi ini hanyalah sekadar formalitas belaka karena wilayah Tepi Barat memang telah diduduki selama bertahun-tahun.
Pemerintah Hamas pun merespons ini dengan mengatakan bahwa aneksasi adalah deklarasi perang dari Israel terhadap Palestina sehingga Hamas menyerukan agar warga Palestina bersatu dan melakukan aksi perlawanan terhadap Israel yang melalukan aneksasi Tepi Barat.[ind/Camus]