Beasiswa Erasmus adalah beasiswa paling populer untuk berkuliah di Eropa. Erasmus adalah nama program beasiswa yang diberikan oleh Uni Eropa dan secara eksklusif diberikan kepada para pelajar yang ingin belajar di Eropa.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Hanif Falah selaku Country Representative of Erasmus Mundus Association Indonesia dalam acara Erasmus+ Virtual Info Session, Q&A on “Erasmus Mundus Joint Master Degree” Scholarship yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Sabtu 27 Februari 2021 secara virtual.
Baca Juga: Uni Eropa Beri Beasiswa Erasmus kepada 139 Mahasiswa dan Dosen Indonesia
Beasiswa Erasmus, Beasiswa Kuliah di Eropa
Hanif mengatakan bahwa terdapat beberapa tipe beasiswa Erasmus yang bisa menjadi pilihan bagi para pelajar.
“Tipe-tipe beasiswa erasmus yang pertama adalah Erasmus Mundus Joint Master Degree(EMJMD) yang akan menjadi topik utama pembahasan kita, yaitu beasiswa untuk teman-teman yang ingin melanjutkan ke master. Biasanya, periodenya satu sampai dua tahun,” kata Hanif.
Selain itu, tipe beasiswa lainnya adalah Marie Sklodowska-Curie Actions (MSCA) untuk yang ingin melanjutkan pendidikan doktoral. Biasanya, periode belajarnya sampai 3 tahun.
Tipe beasiswa ketiga adalah Visiting Scholar for Academics or Researcher untuk dosen atau peneliti. Periodenya adalah maksimal tiga tahun.
Tipe beasiswa keempat adalah International Mobility for Students and Staff(s) yang merupakan exchange untuk mahasiswa S1 atau S2 dari Indonesia ke Eropa. Periodenya adalah 6 sampai 12 bulan.
Pendaftar harus memahami persyaratan umum pendaftaran beasiswa Erasmus, dokumen aplikasi yang dibutuhkan, dan cakupan beasiswa yang akan diterimanya.
Syarat utama untuk menerima beasiswa ini adalah belum pernah melakukan aktivitas, seperti bekerja/belajar selama lebih dari 12 bulan dalam 5 tahun terakhir di negara-negara anggota Uni Eropa.
Sementara itu, cakupan beasiswa yang didapatkan untuk jenjang pendidikan master degree adalah tuition fee sebesar € 18.000, living allowance sebesar € 1.000 per bulan, travel allowance sebesar € 3.000 per bulan, dan settlement allowance sebesar € 1.000 dan dokumen aplikasi yang dibutuhkan hanyalah lima dokumen.
“Requirements Erasmus hanya lima. Tidak ada interview. Pertama, Curriculum Vitae. Harus versi europass. Kedua, English Proficiency Test. IELTS/TOEFL. Ketiga, Diploma. Ijazahnya harus berbahasa Inggris. Keempat, recommendation letter. Bisa meminta dari supervisor atau profesor di fakultas. Kelima, motivation letter. Di sini kamu mencoba mendeskripsikan siapa kamu dan mengapa mendaftar Eramus,” jelas Hanif.
Terkait EMJMD, Hanif mengingatkan sebelum mendaftar beasiswa Erasmus, pastikan dahulu jurusan yang diminati.
“EMJMD itu merupakan beasiswa master degree yang ada 130 courses di dalamnya. Di sini, jurusannya itu sudah ditentukan dan spesifik, jadi sebelumnya sudah harus tahu inginnya apa karena nantinya akan berpengaruh terhadap universitasnya,” ujar Hanif.
Sahabat Muslim, jika ingin mengetahui update info terkini terkait erasmus, bisa mengecek instagram erasmusplus.id. [Cms]