ChanelMuslim.com – Teuku Wisnu, sosok artis yang dikenal debutnya dan dicintai ibu-ibu saat dirinya membintangi sinetron “Cinta Fitri”, beberapa tahun lalu. Tapi yang mengagetkan pada tahun 2014 dirinya terlihat berubah terutama yang menonjol dari penampilannya yang memelihara jenggot dan celana cingkrang.
Tak ayal, berbagai respon dari fans-nya akan perubahan ini sangat beragam. Akhirnya, menanggapi berbagai respon tersebut, Abu Adam ini menulis sebuah artikel di laman situs pribadinya pada 8 Januari 2015, sehari setelah dirinya menjadi host pada acara kajian yang dibawakan oleh Ustad Syafiq Riza Basalamah Hafidzahullah di Msjd Manarul Amal , Universitas Mercubuana.
Teuku Wisnu menulis artikel dengan judul “Temanku Tukang Minyak Wangi”. Berikut isi artikel yang menyentuh jiwa dan semoga menginspirasi banyak umat muslim.
Seorang teman memang bisa melengkapi kehidupan. Bisa
sebagai tempat berbagi cerita dan berkumpul. Seorang teman yang baik yaitu yang bisa menerima kita apa adanya.
Kita memiliki teman juga biasanya karena kesamaan. Bisa karena satu sekolah, kampus atau satu pekerjaan.
Berdasarkan pengalaman, dulu saat di bangku sekolah kita punya banyak teman dekat. Selalu ceria berbagi cerita, sering belajar bareng dan gak ada saling iri atau menjatuhkan.
Tapi kenapa seiring waktu, semakin bertambah umur jadi semakin terpisah dan berjarak. Mau ketemuan aja rasanya susah, masing- masing sudah sibuk dengan kegiatan sendiri. Apalagi yang sudah berkeluarga tentu sudah punya prioritas utama.
Ternyata hal ini wajar terjadi. Dari sebuah penelitian di AS mengatakan bahwa, di usia 35 tahun kita hanya memiliki sepertiga dari sahabat dibandingkan 20 thn lalu.
Kita sudah memiliki pilihan hidup masing masing sehingga minat dan kegiatan pun berbeda. Ketika makin dewasa, kita sudah mengenal diri sendiri dan mencari teman yang seisme atau sealiran.
Ini juga yang saya rasakan ketika mulai hijrah.
Mungkin semua sudah tahu seperti apa teman-teman dan pergaulan saya sebelumnya. Namun setelah hijrah, rasanya
saya lebih nyaman dan memilih untuk datang ke pengajian atau majelis taklim, belajar alquran dan bahasan islam lainnya dengan para guru, ustadz dan ulama.
Walaupun jadi banyak yang bilang \’sok alim\’, wisnu munafik, \’wisnu sekarang hijrah karena udah gak laku lagi\’. saya terima apa adanya.
Tapi namanya hati juga tidak bisa dibohongi. Dan bagaimana kita memilih teman ternyata juga sudah ada panduannya dalam Alquran dan sunnah.
Dari Abu Musa Al-Asy\’ariy ra, Rasulullah shallallahu \’alaihi wa sallam bersabda : \
“Jika kalian berteman dengan penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi dan mendapat bau harum darinya. Dan jika kalian berteman dengan tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya\”. (HR.Bukhari)
Teman yang shalih senantiasa mendorong kita dalam ketaatan dan bisa mengingatkan kita agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan kita. Namun sebaliknya, berteman dengan orang-orang yang bersifat jelek bisa mendatangkan keburukan dan kehancuran. Naudzubillahimindzalik. Greatfrf ends are hard to find, difficult to leave and impossible to forget. -teuku wisnu-
(red/ http://teukuwisnu.com)