Chanelmuslim.com-Bagi Wirda, mengajar Alquran adalah salah satu pengalaman terbaik seumur hidup. “Ngajar Quran di Amerika.. Masyaa Allah..”
Wirda Salamah Ulya, putri dari Ustadz Yusuf Mansur berkesempatan diwawancarai oleh VOA Indonesia. Wirda yang menetap di negara bagian Maryland ini sudah dua bulan tinggal di Amerika. Ia berada di Amerika dalam rangka belajar bahasa Inggris dan turut membantu mengajar Alquran di madrasah daerah setempat.
Wirda mengaku tidak hanya mengajar murid yang berasal dari Indonesia. “Ada yang bukan dari Indonesia, tapi rata-rata orang Indonesia. Ada juga orang Indonesia yang lahir di sini,” ungkapnya.
Hal yang menjadi tantangan tersendiri adalah ia harus mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris.
“Ini pertama kalinya ngajar pakai bahasa Inggris. Kendalanya, kadang muridnya ngomong, akunya nggak ngerti atau sebaliknya, aku yang ngomong, muridnya nggak ngerti. Akhirnya kita pakai bahasa tubuh karena sama-sama nggak ngerti.”
Namun, Wirda tetap bersyukur menjalani proses belajar mengajar ini.
“Alhamdulillah.. Aku kan juga nerima setoran mereka, hafalan mereka, terus nanti kalau ada yang salah baca, aku perbaiki.. Walau ilmu aku masih sedikit, tapi alhamdulillah bisa bantu..”
Bagi Wirda, mengajar Alquran adalah salah satu pengalaman terbaik seumur hidup. “Ngajar Quran di Amerika.. Masyaa Allah..”
Sebelumnya, anak sulung dari lima bersaudara ini sudah datang ke Amerika untuk jalan-jalan. Namun, ada perbedaan yang ia rasakan sebelum dan setelah menetap di Amerika.
“Awalnya, suka ada perasaan takut bakal didiskriminasi karena aku pake jilbab. Tapi alhamdulillah ternyata nggak. Beda banget sama yang selama ini aku lihat di berita. Orang di sini fine-fine aja aku pake jilbab. Semacam terserah gitu.”
Rencananya, Wirda akan tinggal di Amerika hingga Maret 2016. “Aku nggak ada rencana untuk lebih lama tinggal di sini. Aku emang nggak mau lama-lama berkembang di negara orang. Nanti yang maju malah negara orang. Terus Indonesia siapa yang majuin? Tujuan tinggal di suatu tempat adalah untuk belajar, meresapi, kemudian mengamalkan ilmunya di Indonesia. Kalau begini kan Indonesia bisa bersaing sama Amerika.”
Selepas kepergiannya dari Amerika kelak, gadis berusia 16 tahun ini ingin membagikan pengalamannya selama tinggal di negeri Paman Sam ini kepada para remaja Indonesia.
“Persepsi remaja muslim Indonesia terhadap Amerika itu masih kurang baik, kayak misalnya ada yang nanya, ‘Kenapa sih, Wir, milih Amerika sebagai tempat belajar? Bukannya Amerika kesel banget sama muslim?’ Aku akan menjelaskan kepada mereka bahwa nggak semua orang Amerika kayak gitu. Yang kita lihat di media itu beda sama kehidupan asli.”
Terakhir, Wirda berharap agar para temannya sesama muslim di Amerika tetap dekat dengan Alquran.
“Aku juga masih belajar cara mendekatkan diri sama Quran. Aku pengen ngajarin remaja-remaja di sini untuk lebih dekat lagi sama Qurannya. Apalagi mereka tinggal di Amerika. Jangan sampailah agama dipengaruhi oleh budaya yang kurang baik.”(ind/yusufmansur)