ChanelMuslim.com – “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya…” (QS. An-Nuur : 32).
Pernikahan merupakan momen yang sangat penting buat semua orang. Setelah menikah, banyak orang yang berharap dirinya bisa lebih bahagia karena bisa merasakan mencintai dan dicintai. Dengan menikah, tidak sedikit yang berharap menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana.
Namun bagi generasi milenial, pernikahan sepertinya tidak menjadi prioritas. Dilansir dari laman elitedaily.com, ada banyak generasi milineal atau generasi Y yang memilih menunda pernikahannya. Para ahli menyebutkan pernikahan bukan lagi prioritas utama kalangan muda milenial usia 20an.
Pew Research menemukan bahwa sedikitnya ada 26 persen generasi milenial yang menunda pernikahan. Menurut penelitian, hampir 70 persen pemuda milenial masih lanjang atau tidak terlalu memikirkan kisah percintaan di hidupnya.
Ada banyak hal yang menjadi alasan kaum milineal memilih menunda pernikahan. Mulai dari karir, ekonomi, menghindari perceraian sampai memilih untuk hidup dalam kebebasan sebelum benar-benar memutuskan untuk membina rumah tangga menjadi alasan.
Namun tidak sedikit juga yang memilih untuk menikah muda, seperti yang dilakukan oleh M Hasan Sidqi. Dalam usianya yang kini 26 tahun, Hasan sudah menikah dan memiliki dua anak yang manis dan lucu. Lulusan sekolah bisnis ini sekarang mengelola Richie’s Garden Resto yang berlokasi di Sentul.
Hasan memberikan alasan yang menarik saat ditanya mengapa menikah muda. “Saya menikah sebulan setelah lulus kuliah. Bagi saya pernikahan itu sebuah investasi yang besar.”
Sejak kuliah Hasan sudah membiasakan dirinya untuk menghasilkan uang sendiri dan tidak bergantung pada orangtua. Dia tengah sibuknya jadwal perkuliahan, dia menjadi supir taxi online. “Jadi saat berangkat dan pulang kuliah atau saat libur saya pasang aplikasi dan menarik penumpang. Sampai rumah malam, saya langsung cuci mobil,” kenang Hasan.
Meski berkuliah dengan lingkungan kalangan menengah ke atas, Hasan sadar teman-temannya adalah generasi kedua atau ketiga dari keluarga kaya dan berhasil sementara dirinya dari keluarga biasa saja. Hasan tertarik belajar bisnis dari ibunya yang pedagang. Saat kuliah ini dia mulai berbisnis dengan menjualkan barang-barang second yang dititip jualkan oleh teman-temannya. Mulai dari buku kuliah hingga mobil yang dititip jualkan oleh temannya berhasil dijual oleh Hasan.
Melalui pengalaman dan nasehat orangtua, Hasan memiliki pandangan bahwa menikah adalah sebuah investasi karena dengan menikah Hasan mempunyai tujuan yang jelas dengan hidupnya. Sebuah keluarga, cinta orang-orang dalam hidupnya akan menjadi sumber inspirasinya meniti jalan kebahagian.
“Ada tiga golongan yang pasti akan ditolong oleh Allah; seorang budak yang ingin menebus dirinya dengan mencicil kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara kesucian, dan pejuang di jalan Allah.”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Lalu apa sebab menunda menikah jika itu menjadi salah satu jalan pertolongan Allah datang?
[My]