ChanelMuslim.com – Perjalanan keimanan setiap muslim memang berbeda untuk meraih hidayah Allah, temasuk Eva Arnaz. Perjalanan taubat artis era 80-an ini memberikan pelajaran betapa sebuah kenikmatan iman lebih berharga dari apapun termasuk harta dan kemewahan.
Baca Juga: Lima Bahan Evaluasi Diri pada Akhir Ramadan
Cerita Eva Arnaz
Muslimah kelahiran Bukittinggi ini mengatakan bahwa perjalanan masa lalu yang gelap dan penuh pelajaran diakuinya sebagai masa-masa yang sulit dalam hidupnya.
“Masa lalu saya pedih sekali, saya sudah belajar terus, kalau kita mau bertobat, bener tobat nasuha, satu kita harus menyesal banget, kenapa kita bisa. kita harus hijrah dari main film yang nggak film. Di situ saya mulai menimba ilmu, dan saat saya berada di Mekkah, saya nangis senangisnya,” ungkap Eva seperti dikutip dalam laman kapanlagi.com.
Alasan tersebut membuat Eva memutuskan untuk melepas semua hal yang menurutnya tidak layak untuk dimiliki.
Sementara itu, demi menghidupi hari-harinya ia pun memilih untuk berbisnis.
“Saya sendiri, dapat hidayah karena kegagalan saya, karena saya main film nggak nikmat lagi, sama seperti ngerokok kalo nggak enak sama saja. Saya jualin semua rumah dan mobil saya yang saya dapat dari syuting, saya membersihkan harta haram saya, sekarang saya dagang. Saya dagang lontong sayur, dagang baju, saya pingin ngerasain hasil yang halal, dan itu memang terasa nikmat dan kenikmatan yang tidak bisa dibeli,” ceritanya dalam laman yang sama.
Eva juga menceritakan awal taubatnya di tahun 1991, dimana dirinya diizinkan Allah Taala untuk menunaikan ibadah haji dan banyak pelajaran berharga yang didapatkan nya.
“Di situ (haji) aku dapat pelajaran banyak sekali. Berangkat tahun 1991, banyak peristiwa masing-masing. Dan ternyata, Allah itu tidak pilih kasih. Saya berangkat ke tanah suci membersihkan dosa,” ceritanya lagi.
Namun, meski sudah berhaji, Eva mengaku masih syuting film lagi karena masih ada kontrak film tetapi dirinya tidak nyaman.
“Saya masih syuting, masih ada kontrak yang saya jalani, tetap saya sudah nggak enak, saya nggak menemukan kenyamanan,” kenangnya.
Ia mulai menyadari bahwa badannya bukan untuk konsumsi publik.
“Jalur saya ternyata salah. Seorang perempuan itu seperti berlian, tidak boleh disentuh, yang akhirnya saya belajar ngaji,” terangnya.
Bukan cuma mengaji, Eva juga belajar tentang akhlak dan fiqih.
“Saya belajar banyak akan aliran, semua saya pelajarin, dan saya menekadkan belajar baca Al-Qur’an, bukan sekedar baca, tetapi belajar artinya, belajar tajwid-nya,” ujarnya.
Ia menceritakan dua tahun dirinya belajar Alquran dan banyak hal yang dipelajari.
“Dari situ saya mulai belajar yang lainnya, tentang akhlaq, fiqih,” tandasnya.
Kini setelah memilih jalan taubat, Eva Arnaz memilih menghabiskan hari-harinya dengan berjualan lontong sayur dan pakaian syari.
Semoga Istiqomah.(jwt/kapanlagi)