ChanelMuslim.com- Hal besar selalu dimulai dari yang kecil. Begitu pun dengan cinta suami istri. Jangan pernah nihilkan hal kecil meskipun cuma sesekali bilang ‘sayang’.
Ikatan suami istri kadang bisa seperti lem. Rawan lepas jika kena panas, air, bahkan hanya tersenggol. Sering-seringlah mengelem ulang. Meskipun hanya di bagian tepiannya.
Bagian tepian yang perlu dirawat mungkin terkesan lebay. Kadang, sebagian suami istri risih melakukannya. Karena mereka terbiasa dengan hal yang serius. Padahal, yang besar itu terbangun dari hal kecil yang dianggap remeh.
Remeh untuk satu pihak, bisa jadi, hal penting buat pihak lain. Remeh untuk suami, bisa jadi, sangat penting buat istri. Begitu juga sebaliknya.
Hal-hal remeh berikut ini boleh jadi patut untuk dicoba. Siapa tahu, dari hal remeh inilah jalinan cinta yang mulai hambar bisa kembali segar.
Pertama, coba latih bilang sayang.
Kata ‘sayang’ mungkin kurang akrab buat mereka yang terbiasa serius. Bisa datang dari pihak suami, kadang juga istri. Mereka yang terbiasa memikirkan politik, keuangan, dan sejenisnya, akan bicara to the point. Tidak merasa perlu basa basi.
Padahal, cinta itu kadang tidak hanya melulu substansi. Tapi juga persepsi. Dan persepsi terbangun dari apa yang diucapkan.
Jangan sampai sudah tahunan menikah, belum pernah terucap kata ‘sayang’. Suatu saat, ketika ikatan terkoyak dengan situasi tak terduga, suami atau istri akan menyimpulkan bahwa memang mereka terikat bukan karena saling cinta. Tapi karena sama-sama terpaksa ‘mengikuti’ takdir.
Cobalah ucapkan kata sederhana ini. Awalnya mungki terdengar agak aneh. Bahkan boleh jadi mencurigakan. “Ah kamu ada maunya ya, pake bilang ‘sayang’ segala,” kalimat ini jangan sampai terucap dari orang yang disayang.
Ucapkan dengan serius, bukan basa basi. Bukan candaan. Tapi penuh ekspresi. Ucapkan dengan saling mengikat tatapan. Ulangi lagi dan lagi. Dan biasakan dari rutinitas sehari-hari.
Kedua, bertemu dan pamit dengan aksesoris salam.
Kalau suami istri saling jumpa dan pisah mengucapkan salam itu biasa. Tapi, kalau dilengkapi dengan aksesoris salam mungkin itu baru luar biasa.
Akserorisnya seperti apa? Aksesoris adalah hiasan untuk menambah daya tarik. Aksesoris salam adalalah daya tarik salam sehingga menjadi begitu special.
Seperti apa? Antara lain, dengan mengecup pipi. Mengecup kening. Atau juga dengan berpelukan sesaat. Dan seterusnya.
Jangan pernah berpikir ini lebay. Tapi, di sinilah lem cinta itu kian kuat merekat.
Ketiga, layani pasangan dari hal kecil.
Melayani pasangan jangan melulu tentang hal besar. Seperti hubungan suami istri, nafkah yang layak, dan lainnya. Tapi, hal-hal kecil pun bisa menjadi pelayanan istimewa jika dilakukan tulus sebagai ungkapan cinta.
Apa saja? Antara lain, siapkan hal yang tidak biasa. Seperti, suami menyiapkan piring dan gelas untuk istri ketika akan makan bersama. Atau istri yang duduk terpaku menemani suami yang belum selesai makan dan minumnya.
Begitu pun ketika suami memberikan penilaian dari busana istri saat dimintai pendapatnya. Hal kecil, memang. Karena tanpa penilaian pun, istri sudah paham betul hasil dandanannya. Tapi, sekadar mengucapkan, ‘Wow serasi banget nih warna’. Dan seterusnya.
Keempat, berikan komen dari sajian masakan yang dihidangkan.
Komen itu tentu diharapkan bisa memberikan reward dari jerih payah istri atau suami. Bisa dengan kata, alhamdulillah, subhanallah, lezatnya, dan seterusnya.
Jangan biasakan memberikan komen ketika ada kekurangan. Justru, berikan komen di saat unggul, dan tidak komen ketika ada kekurangan kecuali diminta.
Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan. Sekali lagi, jangan pernah abaikan hal kecil. Karena yang besar terbangun dan dimulai dari hal kecil. Cobalah dan biasakan. (Mh)