ChanelMuslim.com – Ustaz muda beretnis Tionghoa, Felix Siauw menjelaskan bahwa dia bersama istri dan anaknya sudah terbiasa makan bersama keluarganya yang beragama Katolik. Ini adalah bentuk toleransi yang ia garis bawahi dalam postingannya yang berjudul: “Saat Kami Bertoleransi, Mereka Baru Ngomongin Toleransi” yang diunggah pada Jumat (25/12/2020) di akun Instagram @felixsiauw.
“Kami duduk di meja makan, di restoran yang saya pilih. Papi mikirnya sederhana, yang Nasrani ga masalah dengan yang halal, sedang Muslim harus yang halal. Toleransi check,” tulis Felix Siauw.
“Makanan datang, Papi-Mami, Tante-Om, doa dengan cara Nasrani. Saya, @ummualila, anak-anak mulai dengan bismillah. Nggak ada masalah. Toleransi check,” lanjutnya.
Dalam momen yang dilakukan sepekan sekali itu, banyak hal yang didiskusikan Felix Siauw bersama keluarga. Ia bercerita mengenai banyak hal yang tidak saling menyinggung satu sama lain.
“Selama makan, obrolan kita, kita jaga. Keluarga saya simpati sama penista agama, maka saya nggak bahas tentang itu. Sebaliknya keluarga saya sangat tau saya sangat bela agama, hingga mereka pun hanya menjadikan itu maksimal guyonan bukan olok-olokan. Toleransi check,” katanya.
Felix juga menceritakan bahwa orang tuanya juga sering memberi hadiah untuk anak-anak Felix.
“Mami-Papi ngasih hadiah untuk cucu-cucunya, anak-anak saya. Kalau itu baju udah dipastikan nggak ada yang bahay secara akidah. Kalau itu makanan dia pesan “Tanya sama Abi dulu, ini boleh nggak dimakan, kalau nggak boleh, balikin aja’. Toleransi check,” tulisnya.
Felix menambahkan, tak ada keluarganya yang mempersekusinya atau menyebutnya radikal karena tidak mengucapkan selamat natal.
“Ada yang persekusi saya? Nggak. Ada yang bilang saya nggak toleransi karena ga bilang “selamat natal”? Nggak. Ada yang bilang radikal karena saya sangat yakin agama saya benar? Nggak,” tulis Felix Siauw lagi.
“Tapi di luar sana. Mereka yang mendapuk diri kaum paling toleran. Justru paling lacur lidahnya, paling keras permusuhannya, paling anti dengan perbedaan, padahal masih beda dalam agama sendiri,” ujarnya lagi.
Menurut Felix, mereka menyalahartikan toleransi harus sama dan ikut-ikutan perayaan agama lain.
“Bagi mereka, toleransi itu harus sama. Kalau Nasrani natalan, kita harus ucapkan, kalau perlu ikutan. Bahkan eljibiti dan syiah harus kita juga toleran,” jelasnya.
Felix menganalogikan toleransi dengan minuman kopi.
“Mudahnya, kalau mereka minum kopi, maka kamu intoleran selama kamu gak ikutan minum kopi,” ungkapnya.
Toleransi sudah biasa dilakukan di dalam keluarga Felix.
“Aku dan keluargaku bertoleransi, sementara mereka baru ngomongin toleransi,” katanya.
Felix mengingatkan bahwa toleransi dalam Islam itu sepaket dengan akidah.
“Di Katolik, udah biasa ajaran toleransi. Di Islam, toleransi itu udah sepaket sama akidah. Yang nggak paham toleransi ini, saya juga bingung agamanya apa, kok nggak paham ya?” tanyanya.
Ia juga menambahkan, wujud cinta terhadap sesama harus direalisasikan terhadap yang dekat terlebih dahulu.
“Agama itu wujud cinta. Dan cinta itu yang berhak yang dekat dulu. Cinta antarsaudara seagama, cinta antarsaudara semanusia. Gitu kan ya?” katanya.
Ia heran terhadap orang yang tegas terhadap sesama muslim tapi sangat baik kepada nonmuslim.
“Lah ini toleransinya bisa nge-skip. Sama lain agama baeknya nggak ketulungan, sementara sangat bengis dengan yang hanya beda organisasi padahal seagama. Lu ngomongin toleransi yang mana?” tegasnya.[ind]