ChanelMuslim.com – Anak-anak suka bermain, dan jika Anda berpikir bahwa anak Anda hanya melakukan sesuatu secara acak untuk menghabiskan waktunya, bukan itu masalahnya. Seorang anak dapat belajar banyak tentang imajinasi dan kreativitas dalam berbagai tahap kehidupan. Itu juga telah dibuktikan dan didokumentasikan dengan baik bahwa permainan memainkan peran penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Kita dapat mengenal lebih banyak konsep bermain saat membahas berbagai tahapan permainan dan juga berbicara tentang bagaimana konsep-konsep itu dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial dalam diri anak.
Tahapan Penting Bermain dalam Perkembangan Anak
Setiap orangtua ingin anaknya tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, yang harus memiliki persahabatan dan hubungan yang berarti dalam hidupnya. Untuk itu, kita perlu mengajari mereka tentang keterampilan sosial. Tapi bagaimana Anda melakukannya? Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa keterampilan ini tidak bersifat genetik, yaitu anak Anda tidak dilahirkan dengan membawa keterampilan sosial, oleh karena itu anak perlu memperoleh keterampilan ini. Dan Anda dapat banyak membantu anak Anda mencapai hal yang sama. Berikut adalah tahapan penting dari permainan dan usia yang terkait dengannya.
1. Bermain dalam diam
Tahap ini biasanya dimulai sejak lahir hingga bayi Anda berusia dua tahun.
Bagaimana Membantu
Pernahkah Anda melihat bayi kecil Anda hanya terbaring di sana dan tidak melakukan apa-apa? Nah, bagi Anda dia mungkin hanya tergeletak, tetapi pada kenyataannya, dia mencoba mengamati hal-hal di sekitarnya. Mungkin tampak bahwa bayi atau anak kecil tidak melakukan banyak hal, tetapi sebenarnya mereka sedang melakukannya. Bayi Anda mungkin asyik menghubungkan titik-titik di benaknya. Dia mungkin mencoba menempatkan sesuatu dan mencoba menghubungkannya satu sama lain. Pada tahap ini, satu-satunya interaksi sosial yang mungkin dilakukan bayi Anda adalah tersenyum kepada orang tua. Namun, semua pengamatan dan eksplorasi dapat membantu meletakkan dasar untuk tahap selanjutnya.
2. Bermain Mandiri atau Soliter
Anak-anak yang berusia antara satu hingga tiga tahun menikmati permainan soliter. Bermain soliter berarti seorang anak dapat bermain sendiri dengan mainannya.
Pada tahap ini, anak Anda mungkin asyik bermain sendiri dengan mainan atau benda lain. Para orangtua terkadang bertanya-tanya mengapa bayi mereka tidak bermain dengan saudara atau anak-anak mereka yang lain. Tetapi anak-anak pada tahap ini mungkin tidak memperhatikan orang lain saat mereka asyik bermain. Pada usia ini, keterampilan kognitif dan motorik bayi mulai berkembang. Dia mungkin juga bekerja untuk mengasah keterampilan sosialnya. Tahap ini penting dalam kehidupan seorang anak karena mengajarkan kepada anak pentingnya menjadi bahagia dan puas dengan keberadaan dirinya sendiri.
3. Bermain sambil Menonton
Tahap ini biasanya terjadi pada anak di usia balita, tetapi ini juga dapat terjadi pada tahap apa pun dalam kehidupan anak.
Pada tahap ini, seorang anak biasanya belajar dengan mengamati anak lain atau kakak-kakaknya. Dia mungkin tidak sedang bermain dengan mereka, tetapi dia mungkin tertarik untuk melihat hal-hal atau aktivitas yang dilakukan anak-anak lain. Ini biasanya terjadi ketika anak tersebut sedikit malu dan ragu-ragu dengan orang lain. Dia mungkin tidak tahu bagaimana caranya bermain-main dengan orang lain. Pada tahap ini, seorang anak tidak menyadari apa yang diharapkan darinya atau apa aturan permainannya. Hal-hal ini mungkin membuatnya khawatir, sehingga ia mungkin tidak maju untuk bermain dengan teman-temannya. Namun, pada tahap ini, dia memahami melalui observasi.
4. Bermain Paralel
Tahap permainan ini biasanya terlihat pada anak-anak antara kelompok usia 2,5 hingga 3,5 tahun.
Permainan paralel adalah ketika seorang anak bermain di ruangan yang sama dengan anak lain tetapi tidak dengan satu sama lain. Pada tahap ini, seorang anak dapat bermain dengan mainan yang sama atau bahkan melakukan hal yang sama dengan yang lain tetapi tidak bersama-sama. Inilah usia dimana anak belajar tentang perilaku sosial dan juga tentang kematangan sosial. Ini juga meletakkan dasar untuk tahap permainan selanjutnya.
5. Bermain Asosiatif
Tahap permainan ini terlihat jelas pada anak-anak berusia antara 3 sampai 4 tahun.
Ini adalah tahap di mana anak-anak mulai bermain dekat satu sama lain, tetapi tujuan mereka mungkin tidak sama. Anak-anak suka bermain-main satu sama lain, namun mereka mungkin tidak bermain dengan satu sama lain. Misalnya, anak Anda mungkin bermain di taman. Di sana juga ada anak-anak lain, tetapi dia tidak boleh bermain dengan mereka. Semuanya mungkin melakukan jenis kegiatan yang berbeda. Tahap ini membantu anak untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan perkembangan bahasanya. Itu juga mengajarinya tentang kerja sama.
6. Bermain Koperasi
Tahap permainan ini diamati pada anak-anak dari usia 4 hingga 6 tahun.
Pada tahap ini, anak menjadi tertarik bermain dengan anak lain atau sekelompok anak. Pada tahap ini, seorang anak mulai tertarik dengan apa dan dengan siapa dia bermain. Tahap permainan ini dapat dengan tepat disebut puncak dari semua tahap permainan karena semua keterampilan yang dipelajari dari tahap sebelumnya diterapkan. Ini membantu anak banyak belajar tentang interaksi sosial.
Peran 6 tahap permainan dalam perkembangan anak tidak dapat dirusak, oleh karena itu, dukung anak Anda melalui tahapan ini untuk membantunya belajar lebih baik.
Kiat untuk Mendukung Anak Anda Melalui Enam Tahap Bermain
Berikut adalah beberapa tip untuk mendukung anak Anda melalui enam tahap permainan.
1. Dapatkan Mainan yang Tepat untuk Anak Anda
Belajar akan lebih bermanfaat jika anak bermain dengan mainan yang sesuai dengan usianya. Dapatkan mainan yang cocok untuknya. Dan tunjukkan padanya bagaimana menggunakan dan bermain dengan mainannya.
2. Berikan Paparan Sosial
Ajaklah anak Anda untuk membantunya berinteraksi dengan anak-anak seusianya. Ini dapat membantu anak Anda belajar lebih banyak tentang keterampilan sosial.
3. Amati Transisi Anak Anda
Anak Anda akan melakukan transisi dari satu tahap ke tahap lainnya, pastikan dia melakukannya dengan benar. Jika Anda memperhatikan bahwa saat mencapai usia 4 tahun, anak Anda tidak bermain dengan anak lain, dorong dia untuk bermain dengan teman-temannya. Jika anak Anda tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial, carilah bantuan profesional untuk hal yang sama.
Biarkan anak Anda menjelajahi dunia di sekitarnya saat ia menikmati berbagai tahap permainan. Ini akan membantunya mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan motorik dan kognitifnya juga. [My/firstcryparenting]