ChanelMuslim.com – Sekilas, Pak Sugeng tampak seperti penjual roti lainnya, dengan ramah ia melayani pembeli yang datang membeli roti tawar yang dibanderol seharga Rp15 ribu untuk 2 bungkus.
Penampilannya biasa saja, berbaju koko putih, memakai masker, berdiri di samping gerobak motornya yang mengeluarkan suara keras, “Roti-roti, roti tawar lima belas ribu 2 bungkus”.
Namun, di balik penampilannya yang biasa saja, terselip doa-doa terbaik untuk para pelanggannya.
Pak Sugeng bukan orang Bekasi, apalagi penghuni Puri Gading. Ia mengendarai motor dari rumahnya di Gunungputri, Kabupaten Bogor menuju Puri Gading untuk menjajakan rotinya.
Sore itu, Sabtu (21/11/2020), tim ChanelMuslim.com menemui Pak Sugeng dan menyaksikan sendiri bagaimana Pak Sugeng dengan ramah melayani pelanggan dan juga memberikan bonus berupa roti.
“Anak saya 5, dua orang yang kuliah dan tiga lainnya sekolah,” ucapnya saat ditanya soal kondisi keluarganya.
Ia bersyukur, di balik pandemi yang membuat ia kehilangan pekerjaan sebagai Fasilitator Mitra Pemerintah Daerah tersebut, ia mendapat keberkahan dari berjualan roti.
“Tadinya saya pakai keranjang plastik, tapi sekarang sudah bisa beli boks kaleng seperti ini. Ya itulah Alhamdulillah, keberkahan, untung sedikit tapi usaha bisa berkembang, dan cukup untuk keluarga,” ujarnya.
Usaha roti tawar Pak Sugeng merupakan bisnis keluarga. Ia mengaku belum punya karyawan dan selama ini selalu bergantian dengan anggota keluarganya untuk berjualan yang dibagi dua shift, yaitu shift pagi dan sore.
Pak Sugeng selalu mendapat jatah shift sore dan setiap sore, selama beberapa bulan terakhir ini, wajah Pak Sugeng dengan ramah bisa ditemui di pinggir Jalan Raya Puri Gading.
Baca Juga: Tips Menyimpan Roti agar Tak Cepat Berjamur
Kisah Pak Sugeng, Penjual Roti yang Selalu Mendoakan Pelanggannya
Seorang penjual biasanya ingin keuntungan yang banyak, tapi selain mendapat untung, Pak Sugeng juga ingin berbagi. Tak heran, selalu ada saja yang diberikan Pak Sugeng sebagai bonus bagi para pelanggannya.
Pak Sugeng berjualan di Jalan Raya Puri Gading, Pondok Melati, Bekasi. Ia biasa memarkir motor berisi dagangannya di depan Alfamart dekat Jalan Tanjakan Sa’ar. Lokasi itu merupakan salah satu titik keramaian di Puri Gading Raya. Namun demikian, Pak Sugeng tetap menggunakan masker dan bahkan memberikan masker gratis untuk para pelanggannya.
“Yang pertama, karena di masa pandemi ada hidayah buat buka usaha ini. Selain karena memang terdesak masalah ekonomi, tapi juga kita ingin berbagi dengan sesama.
Utamanya masker seperti kemarin, bermanfaat untuk masyarakat. Kita mengenalkan ke masyarakat, pakai masker di saat pandemi seperti sekarang ini,” ujarnya.
Selain masker, Pak Sugeng juga membagikan roti manis, terutama bagi para dhuafa dan juga pelanggan.
“Kemudian untuk bagi-bagi roti ini. Kita jualan di pinggir jalan, ada yang tidak mampu beli sehingga kita berikan cuma-cuma. Pokoknya setiap hari ada sesuatu yang kita bagikan ke masyarakat,” katanya antusias.
Prinsip Pak Sugeng dalam berjualan adalah dapat untung untuk berbagi, bermanfaat untuk semua.
“Untuk pelanggan, saya sampaikan rasa terima kasih saya kepada pelanggan. Berbagi keuntungan, jadi sudah untung, kita berbagi sedikit saja. Mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya,” tambahnya.
Pak Sugeng selalu mengucapkan doa dan terima kasihnya kepada para pelanggan yang setia membeli dagangannya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pelanggan di Puri Gading dengan setianya membeli dagangan kami. Keluarga kami bisa melanjutkan hidup, yang kuliah tetap bisa kuliah, yang sekolah tetap bisa kuliah dan Alhamdulillah kami masih bisa makan 3 kali sehari tanpa ada kekurangan,” katanya bersyukur.
Penjual yang mengharapkan keberkahan, itulah Pak Sugeng. Ia berharap berkah dari perniagaannya, maka ia mendoakan keberkahan juga kepada para pelanggannya.
“Terima kasih Pak, semoga berkah dalam kerjaannya dan sukses selalu,” begitu kira-kira doa yang selalu dilontarkan Pak Sugeng atas ucapan terima kasih dari pelanggannya setelah selesai bertransaksi.
Semoga kita dapat memetik pelajaran dari Pak Sugeng, penjual roti yang selalu mendoakan pelanggannya.[ind]