ChanelMuslim.com – Semakin banyak Muslim yang memasukan nama mereka ke dalam daftar 17 kandidat di Bay Area pada hari Selasa. Mereka mengikuti pemilu di tingkat lokal, negara bagian dan federal.
“Ini adalah kandidat terbanyak yang pernah saya lihat, dan ini sangat menarik,” kata Sameena Usman, konsultan hubungan pemerintah untuk kantor Council on American-Islamic Relations (CAIR) Wilayah San Francisco Bay, tulis San Francisco Gate.
“Kami melihat lebih banyak Muslim mengambil peran aktif dan terlibat, untuk duduk di meja dan tidak hanya berada di daftar menu.”
Menurut data Islamic Scholarship Fund, pada 3 November ada 17 kandidat Muslim. Ini menjadi lompatan besar dari hanya satu kandidat pada pemilu 2018.
Banyak yang percaya peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah akibat langsung dari retorika anti-Muslim Presiden Donald Trump, larangan perjalanan, dan Islamofobia.
“Pemerintahan ini telah mengeluarkan begitu banyak kebijakan yang merusak, dan karenanya mendorong umat Islam,” kata Usman.
“Komunitas menyadari bahwa kebijakan akan tetap dibuat tentang kami, baik kami terlibat atau tidak. Jadi mereka ingin berada di garis depan dalam pembentukan kebijakan itu.”
Mengapa Harus Terlibat
Kandidat Dewan Kota Sunnyvale, Omar Din, mengutip alasan serupa atas keputusannya untuk mencalonkan diri.
"Seperti pegas, semakin banyak sesuatu didorong ke bawah, semakin besar ia memantul," kata Din, 23 tahun. "Saya pikir pemilu 2016, larangan (perjalanan) untuk Muslim, dan semua retorika yang menyertainya menimpa komunitas kami, (hal itu) benar-benar menjadi motivasinya."
Din mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mencalonkan diri sejak usia 16 tahun, namun keputusan Mahkamah Agung untuk menegakkan larangan perjalanan Muslim mendorongnya untuk mencalonkan diri langsung setelah lulus dari Universitas Cornell. Jika dia menang, dia akan menjadi Muslim pertama yang bertugas di Dewan Kota Sunnyvale.
“Saya sangat yakin bahwa Mahkamah Agung akan menolaknya, bahwa kami memiliki lembaga untuk menghentikan pencilan (outlier) ini terjadi,” kata Din.
“Itu benar-benar membuat saya berpikir, wow, lembaga-lembaga ini tidak sekuat yang saya kira.”
Meningkatkan Basis Pemilih
Jumlah kandidat tersebut bukan satu-satunya pencapaian Muslim Amerika tahun ini. Menurut kelompok hak-hak sipil, pendaftaran pemilih Muslim telah meningkat dan hampir dua kali lipat di Bay Area.
“Kami mempekerjakan banyak penutur bahasa yang berbeda karena kami ingin menjangkau lebih banyak komunitas yang ingin terlibat,” kata Usman.
“Saya juga melihat, untuk pertama kalinya, umat Islam secara aktif hadir di balai kota secara konsisten dan terkoordinasi.”
Mona Shaiq, pendiri dari Muslim Democrats and Friends Club of Alameda County, mengatakan dia juga melihat peningkatan keterlibatan sipil lokal.
“Ada masalah yang kami hadapi sebagai komunitas selain Islamofobia – kami merasa bahwa kami harus diakui dan dihormati dalam masyarakat kami,” kata Shaiq.
“Misalnya liburan kami tidak diterima. Ada pertemuan besar pada hari-hari itu. Kita harus diizinkan untuk merayakan hari raya keagamaan, budaya kita, dan segalanya.”
Keterlibatan sipil Muslim Amerika yang meningkat juga merupakan tren nasional.
Tiga negara bagian dengan kandidat Muslim terbanyak adalah California berjumlah 20 kandidat, New Jersey dengan 19 kandidat, dan Minnesota dengan 17 kandidat.
Pada 2018, California memiliki delapan kandidat Muslim, New Jersey memiliki satu dan Minnesota memiliki delapan.
Secara nasional, ada 80 calon muslim yang mencalonkan diri pada 2018. Tahun ini, ada 103, menurut Islamic Scholarship Fund.
Melibatkan diri lebih jauh dalam seruan untuk keadilan, Shaiq percaya Muslim memiliki perhatian yang sama dengan non-Muslim.
"Semua masalah adalah masalah kami," kata Shaiq. “Black Lives Matter adalah masalah kami, ketidakadilan adalah masalah kami, hal-hal dalam sistem peradilan pidana kami adalah masalah kami. Tidak masalah jika ada Muslim yang tidak menerima masalah ini. Kami harus bersuara melawan ketidakadilan apa pun yang terjadi."
Pemilih Muslim Dalam Angka
Menurut Pew Research Center, jumlah Muslim hanya 1 hingga 2 persen dari populasi negara.
Institute for Social Policy and Understanding memperkirakan bahwa 37 persen Muslim usia pemilih di Amerika berusia di bawah 30 tahun. Juga 80 persen di bawah 50 tahun.
ISPU juga melaporkan bahwa 78% pemilih Muslim yang memenuhi syarat mendaftar untuk memilih tahun ini, naik dari 60% pada 2016.
Jajak pendapat baru dari CAIR melaporkan bahwa Trump memiliki 18% dukungan di kalangan Muslim, dibandingkan 71% untuk Biden. [My/aboutislam.net]