Chanelmuslim.com – Seorang istri dalam Islam tidak dibebani untuk mencari nafkah, tetapi juga tidak dilarang untuk membantu suami dalam memenuhi nafkah. Karena dorongan untuk berwirausaha dan menambah penghasilan tambahan, Kartika Chandra istri polisi memilih usaha berjualan sayur keliling.
Masyarakat umum tentu bertanya kenapa seorang istri anggota polisi memilih usaha berjualan sayur yang terkesan pekerjaan laki-laki dan usaha rendahan. Kartika Chandra beralasan ia senang berinteraksi dengan banyak orang, dan usaha sayur keliling ini adalah usaha yang membuatnya dapat bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Ia tidak mempedulikan pendapat miring atau negatif, selama apa yang dikerjakannya halal.
Baca Juga: Resep Sayur Sop Bening, Sederhana dan Segar
Kartika Chandra Istri Polisi yang Memilih Usaha Berjualan Sayur Keliling
Tetapi tidak membuat seorang Kartika Chandra berdiam diri menikmati penghasilan dari sang suami. Dengan maksud menambah penghasilan sehari-hari, Ia memutuskan untuk berjualan sayur keliling
Kartika Chandra adalah istri dari Brigadir. Mohammad Daroji, seorang anggota kepolisian yang bertugas di Satuan Brimob Detasemen B Pelopor, Daerah Jawa Timur. Sudah sekitar tiga tahun wanita kelahiran 1981 ini berjualan sayur keliling untuk menambah penghasilan setiap harinya. Setiap hari Kartika yang lebih dikenal dengan Bu Daroji berkeliling menjual sayuran di daerah tempat tinggalnya di kawasan Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
“Selain buat tambahan jajan dan kebutuhan sekolah anak, juga biar ada kegiatan positif lah,” jelas Ibu dari Affandi Putra (14) dan Bagus Putra (7) saat ditemui MALANGTIMES dirumahnya di Perumahan Taman Anggrek Regency Blok A No. 12, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Saat ditanya kenapa memilih berjualan sayur keliling, Bu Daroji menjelaskan dirinya memang senang bertegur sapa dengan banyak orang.
“Jadi bisa ketemu banyak orang mas, sayur mayur kan dibutuhkan sekali, terutama ibu-ibu, kadang ada yang malas mencari, jadi saya tidak menunggu pelanggan, menjemput bola lah mas kalo istilah bisnisnya,” ujar wanita ramah ini sambil tertawa.
Setiap hari Ia harus berjualan mengelilingi kampung termasuk markas tempat suaminya bertugas mulai dari jam 5 hingga 10 pagi menggunakan sepeda motor matic yang dimilikinya. Awalnya banyak tetangga yang mempertanyakan kenapa Ia mau berjualan sayur keliling termasuk sang suami.
“Mereka bilang kamu kan istri Polisi, kok tidak malu sih berjualan kayak gini (berjualan sayur keliling. Red), tidak menghargai suami mu,” ucapnya menirukan apa yang dikatakan sang tetangga.
Ibu penggemar Klub Sepakbola Arema ini, selalu menjawabnya dengan pikiran positif dan bijak. “Yang penting kan halal, tidak mencuri, jangan sampai berhutang juga, jadi hasil dari suami kan bisa ditabung buat masa depan” terangnya santai.
Ia berharap, apa yang dilakukannya bisa dicontoh oleh para Istri Anggota Kepolisian (Bhayangkari) lainnya agar mengembangkan jiwa wirausaha dan tidak harus selalu bergantung kepada penghasilan sang suami. “Di kesatuan Bhayangkari kan juga sudah dikasih pembelajaran mengenai dunia kewirausahaan dan dikasih peluang untuk membuka usaha,” ajaknya
Ia mengatakan, jika dirinya sudah tidak kuat lagi berjualan sayur keliling, Ia akan mencoba usaha yang lain. “Ya namanya usia, tapi akan tetap buka usaha, apa ajalah yang penting ada tetep ada aktifitas positif yang menghasilkan,” pungkasnya.
Seorang wanita memang bukan tulang punggung bagi keluarga, tetapi ketika ia dapat bekerja dan mendapat ijin suami itu dapat menjadi hal yang baik. Selama wanita tetap patuh dan menjaga kehormatan dirinya, suami dan keluarganya, pekerjaannya lebih baik daripada ia hanya menghabiskan waktunya mengobrol dengan tetangga atau menonton tv.
Sumber : http://m.timesindonesia.co.id/baca/107021/2/20151027/224044/mencari-penghasilan-tambahan-istri-anggota-brimob-jual-sayur-keliling/