AFWAN Ustaz, Saya abis buka youtube, lagi ramAI tentang kritikan kok fiqih Syafii tapi aqidah Asyari, seharusnya aqidahnya Syafi’i juga dong… Emang begitu ya, atau bagaimana sih?
Ustaz Farid Nu’man Hasan mengapreasiasi penanya dengan mengucapkan Jazakumullah khairan atas perhatian tentang masalah ini. Semoga tetap semangat dalam belajar.
Sebenarnya, menyebut “Fiqihnya Syafi’i, aqidahnya Asy’ariy”, bukan hal baru. Itu sudah sejak ribuan tahun lalu.
Tidak ada satu pun ulama yang mempermasalahkan, karena memang mereka pun terlibat di dalamnya.
Begitu pula kalimat “Fiqihnya Hanafi, aqidahnya Maturidi”, atau “Fiqihnya Maliki, aqidahnya Asy’ari”.
Saya ambil contoh tiga saja, misalnya tentang Imam Abu Ishaq al Isfiraayini Rahimahullah (w. 418H). Beliau hidup lebih dari 1000 tahun lalu.
Tentang Beliau, Imam Abu Bakar Muhammad bin Manshur al Marwazi berkata:
الْأُسْتَاذ، الإِمَام، الْفَقِيه على مَذْهَب الشَّافِعِي، الْمُتَكَلّم على مَذْهَب الْأَشْعَرِيّ
Dia adalah seorang Ustadz, Imam, AHLI FIQIH MAZHAB SYAFI’I, dan ahli kalam MAZHAB ASY’ARI.
(Imam Ibnush Shalah, Thabaqat al Fuqaha asy Syafi’iyah, 1/313)
Contoh lain, Imam Al Qadhi Abu Muhammad al Istirabadzi Rahimahullah (w. 412H), juga hidup lebih dari 1000 tahun lalu.
Baca Juga: Buku Biografi 60 Ulama Ahlus Sunnah
Tidak Ada Ulama yang Mempermasalahkan Fiqih Syafii dan Aqidah Asyari
Imam Ibnush Shalah Rahimahullah berkata:
قَالَ الْخَطِيب: كتبت عَنهُ، وَكَانَ صَدُوقًا، فَاضلا، صَالحا، سَافر الْكثير، وَلَقي شُيُوخ الصُّوفِيَّة، وَكَانَ يفهم الْكَلَام على مَذْهَب الْأَشْعَرِيّ، الْفِقْه على مَذْهَب الشَّافِعِي، وَمَات بِبَغْدَاد فِي سنة اثْنَتَيْ عشرَة وَأَرْبع مئة.
Berkata Al Khathib (Al Baghdadi): “Aku menulis darinya, dia orang yang jujur, shalih, banyak safar, pernah berjumpa para Syaikh sufi, ilmu kalamnya bermazhab ASY’ARI, dan fiqihnya bermazhab SYAFI’I.
Wafat di Baghdad tahun 412 H. (Ibid, 1/444)
Imam Tajuddin as Subki Rahimahullah memceritakan tentang Imam asy Syasyi al Kabir al Qaffal Rahimahullah, dalam kitab Thabaqat Asy Syafi’iyah Al Kubra, kitab biografi para ahli fiqih madzhab Syafi’i.
Beliau mengutip dari Ibnu ‘Asakir Rahimahullah:
أَنه كَانَ مائلا عَن الِاعْتِدَال قَائِلا بالاعتزال فى أول مرّة ثمَّ رَجَعَ إِلَى مَذْهَب الأشعرى
Dulunya dia cenderung ambil sikap pertengahan, lalu berpendapat dengan i’tizal (mu’tazilah) pada awalnya, lalu dia ruju’ kepada mazhab ASY’ARI. (Thabaqat asy Syafi’iyah al Kubra, 3/201)
Masih sangat banyak yang seperti ini. Saya batasi “Fiqihnya Syafi’i, aqidahnya Asy’ari” sesuai yang ditanyakan, walau yang lainnya pun juga banyak.
Namun, hal ini nampaknya sudah cukup, bahwasanya sudah ribuan tahun para ulama Islam seperti itu. Bukan hanya mazhab Syafi’i, tapi juga yang lainnya.
Oleh karena itu, menyalahkan sikap para ulama yang seperti itu (Fiqihnya Syafi’i, Aqidahnya Asy’ari) tentu hal yang sangat disayangkan.
Ketika ada yang menggugat kalimat tersebut di zaman sekarang, seolah para imam besar itu tenggelam dalam estafeta kesalahan sejak dulu sampai ulama sekarang.
Imam Abu Ishaq Asy Syirazi Rahimahullah berkata:
أن الأشعرية أعيان السنة ونصار الشريعة، انتصبوا للرد على المبتدعة من القدرية والرافضة وغيرهم، فمن طعن فيهم فقد طعن على أهل السنة
Bahwa kaum Asy’ariyah merupakan tokoh-tokohnya sunnah dan pembela syariah, mereka mengambil bagian dalam membantah ahli bid’ah kalangan qadariyah, rafidhah (syiah), dan lainnya.
Maka, siapa yang mencela mereka sama saja telah mencela Ahlus Sunnah. (Thabaqat al Fuqaha, Hlm. 14)
Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Imam As Safarayini Rahimahullah, berikut ini:
الفائدة الرابعة التعريف بأهل السنة]
(الرَّابِعَةُ) : أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ ثَلَاثُ فِرَقٍ: الْأَثَرِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَالْأَشْعَرِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَبُو الْحَسَنِ الْأَشْعَرِيُّ – رَحِمَهُ اللَّهُ، وَالْمَاتُرِيدِيَّةُ وَإِمَامُهُمْ أَبُو مَنْصُورٍ الْمَاتُرِيدِيُّ، وَأَمَّا فِرَقُ الضَّلَالِ فَكَثِيرَةٌ جِدًّا
Faidah yang keempat: Definisi Ahlus Sunnah.
Keempat: Ahlus Sunnah ada tiga kelompok:
1. Al Atsariyah, imam mereka adalah Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah
2. Al Asy’ariyah, imam mereka adalah Imam Abul Hasan Al Asy’ariy Rahimahullah
3. Al Maturidiyah, imam mereka adalah Imam Abu Manshur Al Maturidiy Rahimahullah.
Adapun firqoh sesat sangat banyak…
(Imam Syamsuddin As Safarayini, Lawami’ Al Anwar Al Bahiyah wa Sawathi’ Al Asrar Al Atsariyah, 1/73)
Kalangan Atsariyah, yang saat ini menjelma menjadi Salafiyah, pun dimasukkan sebagai Ahlus Sunnah oleh Imam as Safarayini.
Pada zaman ini, perselisihan keras antara Atsariyah (Salafiyah) dan Asy’ariyah, kembali mencuat di medsos, youtube, dan lainnya.
Mereka saling mencoret saudaranya yang tidak sepaham keluar dari Ahlus Sunnah.
Semoga Allah Ta’ala berikan kita hidayah untuk kembali bersama sebagai muslim yang bersaudara, Ahlus Sunnah wal Jamaah. Demikian. Wallahu a’lam.[ind]