ChanelMuslim.com -WNI Pasien COVID-19 di Swedia Sembuh karena Rajin Konsumsi Vermint, Ini Cerita Selengkapnya
Optimisme sembuh dari Virus Corona itu masih ada. Sepenggal kisah dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di kota Göteborg Swedia, Nathania Setiawan dalam menghadapi penyakit global Corona Virus Disease (Covid-19) pada awal Januari ini patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi.
Qadarullah, lewat produk jamu Vermint yang rutin dikonsumsinya membuat dirinya dinyatakan negatif corona setelah dilakukan tes ulang.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Dimulai Hari Ini, Simak Penjelasan IDI
WNI Pasien COVID-19 di Swedia Sembuh karena Rajin Konsumsi Vermint
Perempuan asli Solo yang akrab disapa Thania ini menceritakan tiga hari setelah pulang dari Indonesia pada 10 Januari 2020. Thania merasakan sakit di tenggorokan berupa batuk kering tanpa dahak ditambah pilek hingga tidak enak badan. Sakit pun berlanjut pada 12 Januari, demam Thania melonjak 39,9 derajat Celsius Kemudian keesokan harinya Thania dan suami memutuskan ke Rumah Sakit tetapi ditolak.
“Saat saya demam sampai 40⁰ suami merasa ada yang tidak beres. Dia langsung membawa saya periksa. Namun saya di tolak karena mereka pikir saya demam winter. Bahkan tertera di pintu, kalau hanya demam, batuk, sesak nafas, pulang dan minum Paracetamol. Akhirnya kami memutuskan pulang dan mulai mengkonsumsi Paracetamol,” cerita Thania melalui pesan WhatsApp kepada chanelmuslim.com, Senin (30/3).
Pasca meminum Paracetamol, keesokan harinya panas Thania malah meningkat hingga 40,1 derajat Celsius ditambah pendarahan di hidung dan sakit saat bernapas. Bahkan suaminya juga demam hingga 40 derajat Celsius.
Akhirnya mereka memutuskan kembali ke Rumah Sakit (15/1) dan untuk kedua kalinya mereka berdua akhirnya di terima dan langsung diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit.
“Setelah proses wawancara riwayat perjalanan kami, mereka mengambil sampel dari badan kami. Setelah seharian rebahan di UGD, dokter pun datang dengan pakaian pelindung. Kami dinyatakan terkena virus unik, terlihat seperti H1N1 atau Influenza A dan menurutnya itu tidak parah. Kami pun dibuatkan resep obat batuk cair dan tablet larut,” ungkap Thania yang mengaku diawal pemeriksaan dengan gejala yang dia rasakan bukanlah Covid-19.
Meski sebagai muda milenial yang hidup dan menikah dengan India-Swedia, tetapi tidak menghilangkan kebiasaan Thania dalam mengikuti tradisi konsumsi jamu dan herbal sebagian perempuan Jawa. Bahkan dirinya mengaku lebih suka mengkonsumsi herbal daripada obat-obatan.
“Saya bukan tipe yang dikit-dikit obat, saya cenderung takut sama obat-obat. Jadi berusaha cari yang herbal. Saat sakit saya minum paracetamol sampe 6 butir sehari tidak turun-turun. Malah berasa terbang ngefly. Saat sakit saya putus asa sekali sampai saya putuskan untuk buka persediaan jamu. Saya ketemu vermint. Suami saya googling vermint ini punya protein yang tinggi, yang mana kalau orang terinfeksi virus apapun butuh protein ini selain dari makanan-makanan. Lalu saya juga minum jahe tolak angin buat melegakan nafas saya. Dada saya sakit sekali waktu itu. Saya pikir saya akan meninggal malah,” Thania mengisahkan masa-masa sulitnya menjalani sakit tersebut.
Di masa-masa tersebut, Thania mulai menyemangati dirinya untuk sembuh dan yakin Allah akan mengangkat penyakit darinya.
“Tapi saya tidak mau menyerah, semangat saya bangkit dan saya mengatakan pada diri saya kalau saya besok sembuh. Kalau tidak besok, in shaa Allah besoknya lagi. Saya tahu Allah baik sekali sama saya. Saya yakin saya sembuh,” kenangnya.
Qodarullah dengan ikhtiar sungguh-sungguh, Thania akhirnya bisa melewati masa-masa sulit dan pulih seperti sedia kala.
“Jadi saya kalau sakit jadi dokter untuk diri sendiri. Kalau mencret kasih norit sampai sembuh mencretnya, panas kasih vermint. Waktu itu pagi setelah sarapan minum obat dokter, vermint dan paracetamol. Siang vitamin dan vermint, kalau pusing sekali demamnya minum paracetamol. Malam obat dokter, vermint dan paracetamol,” sebut perempuan yang juga memiliki bisnis motor Italia dengan nama Evoltera.
Perempuan yang juga berprofesi sebagai guru preschool dan mahasiswi di sekolah bisnis ini merasakan sakit selama dua bulan sejak Januari hingga akhir Februari.
“Alhamdulillah, Saya merasa seperti biasa kembali, sehat dan merasa ga ada yang salah. Saya selalu berpikir positif. Ikhtiar makan sayur hijau, ikan, buah. Dan harus mengingat gizi seimbang setiap makan. Saya tidak mengatakan tinggalkan junk food, tapi saya berharap masyarakat Indonesia lebih bijaksana memilih asupannya di tengah pandemi. Disini makanan yang cepat habis pasti buah, sayur, pasta, couscous, quinoa bukan instan food. Saya pun sembuh karena ikhtiar makan protein-protein termasuk vermint protein boost,” ungkapnya panjang.
Tetapi ada hal menarik yang dialami oleh Thania, dalam proses panjang melawan virus Corona, karena tes awal dirinya dinyatakan hanya terkena virus H1N1.
“Kalau boleh jujur, saya tidak panik saat itu karena memang tidak tahu saya corona. Apalagi saat itu dokter tidak mengira itu Covid-19 karena Desember 2019 Kasus Covid-19 di Indonesia masih nol. Saya hanya diberitahu saya kena virus H1N1 unik,” kenang Thania.
Sampai akhirnya pada 28 Februari saat Thania ditelpon oleh dokter yang memeriksanya.
“Mereka mencocokkan sampel saya dengan pasien Covid pertama, dan semua cocok. Dari ukuran virus, gejala, sama semua. Jadi saya diminta tes ulang,” sambung Thania.
Perempuan yang mulai menetap di Swedia pada 2018 lalu ini mengaku Dokter itu bingung sekali dirinya bisa survive dan tidak meninggal.
“Beliau minta test ulang sambil bawa sisa jamu tolak angin dan vermint yang saya sebutkan di telpon. Lalu saya gemetar ditelpon dan disitulah saya panik dan googling corona dan saya baru tahu ternyata H1N1 memang benar seperti kata dokter, ukurannya sama seperti corona hanya saja corona ada mahkotanya di virus,” cerita Thania lagi.
Setelah tes ulang pasca dinyatakan Thania positif Corona bukan H1N1 tersebut alhasil Thania dan suami negatif corona dan dinyatakan sehat.
“Saat itu, rumah sakit hanya panggil untuk tes ulang setelah saya jauh merasa lebih baik. Dan hasil swab testnya negatif corona. Alhamdulillah, dengan ikhtiar untuk sembuh menggunakan jamu dan mengkonsumsi makanan kaya protein ditambah protein Vermint Boost saya akhirnya sehat kembali,” tutup Thania penuh syukur.[ind/Juwita]