ChanelMuslim.com – Para aktivis dan netizen di media sosial meluncurkan seruan untuk menyambut panggilan Al-Aqsha, dalam kampanye “Fajar Agung” di bulan kedua ini, untuk mendukung jamaah di Masjid Al-Aqsha di al-Quds yang diduduki penjajah Israel dan Masjid Ibrahimi di Hebron.
Seruan kampanye kali ini mengusung tema: "Kita semua adalah pelindung Al-Aqsha", "Al-Aqsha adalah Kompas Umat dan Tema Persatuan”. Kampanye ini diserukan untuk menggalang mobilisasi masa untuk hadir dan melaksanakan shalat subuh pada hari Jum’at, bertepatan pada tanggal 14 Februari 2020.
Undangan sudah tersebar di Tepi Barat, Jalur Gaza, wilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948, untuk berpartisipasi dalam shalat subuh, sebagai bagian dari kampanye "Fajar Agung", dan terkonsentrasi di masjid-masjid besar di kota-kota besar dan kota-kota kecil Palestina.
Seruan ini tidak terbatas pada masjid-masjid di Palestina saja, tetapi melintasi perbatasan, hambatan dan blokade. Seruan juga diluncurkan di negara-negara luar dan negara-negara Arab, seperti Turki, Yordania, Aljazair, Maroko, dan sejumlah negara Arab dan Islam lainnya.
Seruan ini itu diluncurkan pada saat otoritas penjajah Israel mengintensifkan kekerasan terhadap warga Palestina dan penodaan terhadap tempat-tempat suci Islam. Yang paling sulit adalah keputusan penjajah Israel mendeportasi jamaah dari Masjid Al-Aqsha dan mengosongkan masjid dari para jamaah. Lebih dari 100 warga Palestina sudha menjadi korban keputusan tesrebut dengan dalih berbagai tuduhan.
Ribuan warga diperkirakan akan berpartisipasi dalam kampanye Fajar Agung pada hari Jumat besok di Masjid Al-Aqsha, masjid-masjid Tepi Barat dan Jalur Gaza secara umum.
Warga menegaskan bahwa melindungi Masjid Al-Aqsha dari bahaya yahudisasi dan pembagian masjid dimulai dengan mengintensifikaan kehadiran jamaah di masjid dan menghadang penyerbuan-pernyabuan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi ke masjid suci tersebut.
Otoritas penjajah Israel menanggapi kampanye Fajar Agung ini dengan meningkatkan serangannya terhadap warga dan jamaah, dengan cara menangkap dan mendeportasi, menyerang dengan peluru dan pemukulan, menyerbu halaman Al-Aqsha setelah shalat subuh, menyerang peserta di Fajar Agung, dan menangkap puluhan dari mereka, bahkan para penjual kue, teh, dan kopi tidak luput dari intimidasi dan serangan penjajah Israel.[ah/pip]