YA ALLAH, putraku berselancar di situs porno. Anak pada usia pasca baligh mempunyai rasa ingin tahu seksual tinggi dan itu normal saja.
Menonton film porno adalah masalah umum pada remaja (dan orang dewasa), Muslim dan non-Muslim.
Namun, seperti yang kita tahu, pornografi adalah haram dan putra-putri kita harus sembunyi-sembunyi untuk mencari dan menonton situs-situs porno.
Pertanyaan pertama yang muncul, jika putra kita yang menonton film porno adalah bagaimana hubungan yang dia miliki dengan ayahnya?
Apakah jika ayahnya tahu ayahnya akan melakukan kekerasan pada sang putra? Ketahuilah itu bukan cara terbaik untuk memperlakukan seorang dewasa muda, kekerasan tidak dapat diterima.
Itu hanya akan mendorongnya semakin jauh dari keluarganya dan bahkan Islam.
Aisha Mohammad konselor/Psikolog di Family Resource Center, New York mengatakan,
“Jika kekerasan dan kemarahan digunakan untuk menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam – itu adalah konflik bagi anak Anda, ketahuilah bahwa kemarahan dan kekerasan bukanlah cara kami.”
Ketika kekerasan ada dalam pola asuh anak, apa pun yang dikatakan tentang masalah-masalah Islam mungkin tidak dianggap serius karena konflik ini.
Jika tidak Ada Figur Ayah yang Baik
Jika ayah tidak bisa dilibatkan maka ibu mungkin harus memikulnya sendiri atau melibatkan paman yang paham akan persoalan ini atau sosok pria lain untuk berbicara dengan anak lelaki kita.
Meskipun ini bukan untuk membahas ayahnya, ini sangat penting untuk kehidupan anak kita dan nilai-nilai Islam dalam dirinya, serta hubungannya dengan Allah Subhanahu wa taala.
Ada kebutuhan yang besar untuk memberikan informasi tentang pendidikan dan ajaran Islam.
Kita juga harus memberikan kesempatan bagi putra kita untuk merasa aman dan nyaman berbagi perasaannya mengenai hal ini dan sekaligus menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin ia miliki.
Ia juga perlu diajari cara-cara alternatif untuk memanfaatkan hasrat seksualnya.
Tugas orangtua selanjutnya adalah untuk menjadi orang yang dapat dipercaya untuk berbicara tentang keprihatinan dan untuk menjawab pertanyaannya.
Pertanyaan selanjutnya, apakah anak lelaki kita bisa dengan nyaman berbicara dengan ayahnya tentang masalah sensitif apa pun?
Pernahkah ibu atau ayah berbicara dengan putranya tentang perubahan yang dialami oleh tubuh dan emosinya selama masa puber?
Sudahkah ibu dan ayah berbicara dengannya tentang seksualitas, hasrat, pernikahan dalam konteks Islam? Jika belum pernah. ini mungkin yang menjadi alasan mengapa ia mencari situs porno untuk belajar.
Jika ayah tidak bisa menangani kebiasaan menonton video porno dan tidak ada figur pria lain yang bisa dimintai tolong untuk membicarakannya, maka ibu harus berbicara dengannya sendiri.
Mungkin ada baiknya jika tidak memberitahu dirinya bahwa ibu mengetahui jika dia telah mencari atau menonton film porno.
Bawa Dia Lebih Dekat dengan Anda
Ini hanya akan membuatnya malu dan mungkin membuatnya menarik diri dari percakapan apa pun. Ini juga bisa menyebabkan dia lebih berhati-hati dalam mencari situs porno sehingga kita tidak bisa mengetahuinya.
Tujuan percakapannya adalah untuk membawanya lebih dekat dengan kita, bukan mendorongnya menjauh.
Insya Allah, temukan waktu ketika keadaan sudah tenang dan bawa dia keluar untuk makan siang, atau aktivitas lain di mana kita bisa berbicara.
Mulailah dengan membahas topik kebaikan-kebaikan putra kita dan katakan betapa bangga orangtuanya karena dia akan menjadi pemuda yang baik.
Sampaikan juga pada dirinya bahwa kita tahu pasti tidak mudah mengalami banyak perubahan secara emosional dan fisik.
Cobalah bertanya kepadanya apakah dia belum tertarik pada gadis-gadis atau memikirkan pernikahan di masa depan.
Baca Juga: Hati-hati Pornografi Anak, Kejahatan Seksual Jaringan Pedofil Internasional
Diskusi Terbuka
Aisha Mohammad menganjurkan untuk mulai membahas seksualitas, emosi, perasaan dan mengatakan kepadanya bahwa itu adalah proses normal dari tumbuh menjadi manusia.
Ceritakan tentang saat kita masih muda, seperti naksir lawan jenis dan bagaimana kita menanganinya.
Dengan cara ini, dia akan merasa kita bisa berhubungan dengannya, tidak hanya berdiri memberi kuliah atau menilai.
“Saya juga akan membahas nilai-nilai Islam tentang menjaga kesucian.”
Mintalah pendapat dan masukannya tentang masalah ini.
Jangan menjadikannya percakapan satu arah atau ceramah, cobalah untuk menjadikannya percakapan dua arah yang menarik yang juga mengungkapkan perasaan dan pandangan.
Cobalah untuk membahas topik-topik diskusi memasuki masa dewasa seperti bahaya sendirian dengan lawan jenis, konsekuensi yang terkait dengan tidak mengikuti perintah Allah untuk menjaga kesucian, serta manfaat menjaga kesucian dan kemurnian.
Diskusikan topik bahaya seks pra-nikah dan pornografi di masyarakat kita, serta cara yang sehat untuk hasrat dan keingintahuannya tentang seksualitas.
Baca Juga: Hati-Hati, Pornografi Ada di Rumah Kita
Berselancar Situs Porno
Kita mungkin menawarkan kepadanya beberapa saran konkret tentang cara menangani hasratnya yang mulai tumbuh seperti menghindari film, situs internet, dan acara TV yang merangsang seperti yang menampilkan perempuan setengah telanjang yang membuatnya terangsang atau kehilangan kendali untuk menghentikan kegiatan itu.
Lalu, ajak dia untuk mengembangkan jadwal yang produktif dan ketat yang tidak menyisakan banyak waktu untuk pikiran-pikiran kosong;
mengawasi perusahaan yang dia kelola, memastikan teman-temannya adalah orang yang ingin mengikuti nilai-nilai Islam;
menyarankan untuk terlibat dalam kelompok dan klub pemuda Islam untuk melakukan kegiatan dan dakwah Islam yang positif serta mengingatkannya bahwa Allah mencintainya
dan menginginkannya untuk menjadi pemuda yang bersih hatinya dan suci untuk calon istrinya – sama seperti dia ingin calon istrinya menjadi bersih dan suci.
Allah Menerima Pertobatan kita
Ingatkan dia bahwa kita semua adalah manusia dan kita semua membuat kesalahan dan dosa, tetapi Allah sangat pemaaf dan mendorongnya untuk bertobat dan mencari pengampunan Allah.
Dorong anak kita untuk membaca Al-Qur’an serta meningkatkan doa-doanya kepada Allah untuk membantunya melewati tahun-tahun yang sulit ini.
Selalu mengingatkan kepada putra kita bahwa kita mencintai mereka dan bahwa kita akan selalu ada untuknya jika dia membutuhkan sesuatu atau memiliki pertanyaan.
InsyaAllah, dengan cara –cara di atas , kita dapat membentuk ikatan yang langgeng dengan anak lelaki kita yang akan mengurangi perilaku berselancar di situs porno dan membimbingnya menuju hal-hal yang lebih sehat. [MY/ind/aboutislam.net]