ChanelMuslim.com – Kamis (26/12/2019), Masjid Agung Al-Barkah Kota Bekasi menjadi titik awal Masyarakat Bekasi Peduli Kemanusiaan Uighur atau disebut MABES PEKA yang terdiri dari gabungan ormas Islam dan lainnya untuk melakukan aksi peduli Uighur. Aksi diawali dengan shalat dzuhur berjamaah kemudian dilanjutkan dengan shalat sunnah gerhana matahari.
Setelah dari Masjid Agung Al-Barkah, peserta aksi mulai bergerak menuju Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi. Jarak antara Masjid dengan monumen ini tidak terlalu jauh. Acara dibuka dengan pembacaan tilawah quran. Kemudian, menyanyikan lagu Indonesia raya. Setelah itu, dilanjutkan dengan orasi-orasi dari berbagai pimpinan ormas dan diselipi pula dengan pembacaan puisi tentang Uighur.
Rangkaian acara aksi berjalan dengan lancar. Terlihat, polisi yang berjaga pun membaur dengan peserta aksi. Walau panas terik, massa aksi tetap semangat untuk mengikuti aksi ini sampai selesai.
Atribut yang dibawa oleh massa adalah berupa bendera negara Indonesia dan juga bendera Ar-rayyan atau bendera tauhid berwarna hitam. Hal ini untuk menunjukkan bahwa tidak ada hubungannya kalimat tauhid dengan teroris yang ingin menghancurkan Indonesia.
Acara puncak aksi adalah saat MABES PEKA membacakan pernyataan sikap terkait Uighur. Setidaknya, ada 11 poin sikap yang dikeluarkan pada aksi ini yang salah satu poinnya adalah untuk masyarakat Indonesia.
“Mengimbau segenap bangsa Indonesia agar menyikapi masalah HAM di Xinjiang dengan penuh kearifan, damai, dan tetap memelihara persatuan bangsa. Dan terus mendoakan saudara-saudara kita di Uighur pada setiap shalat berjamaah. Melalui, qunut na`zilah,” kata Ustaz Ismail, Perwakilan MABES PEKA yang kata-katanya diikuti oleh seluruh peserta aksi sebagai bentuk pernyataan sikap.
Selain itu, MABES PEKA juga menyampaikan bahwa kejahatan terhadap Uighur adalah kejahatan Hak Asasi Manusia atau HAM. Untuk itu, MABES PEKA mendesak pemerintah Republik Indonesia sebagaimana amanah Undang-Undang Dasar 1945 harus bersikap tegas untuk ikut menyelesaikan permasalahan ini.
Terakhir, aksi ditutup dengan doa. Aksi selesai bertepatan dengan kumandang azan Ashar dari Masjid Agung Al-Barkah. Saat ditutup, pimpinan aksi mengajak kembali massa mengikuti aksi di Kedutaan besar China, pada Jumat (27/12/2019) untuk mendesak agar pemerintah China menghentikan segala kekejamannya terhadap Uighur.[ind/Camus]