ChanelMuslim.com – Selama beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi syariah secara global terus mengalami pertumbuhan yang fantastis. Ini dibuktikan dengan mulai banyaknya negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi syariah.
Selain itu pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tengah berkembang dengan pesat. Indonesia tercatat sebagai pasar dengan pertumbuhan e-commerce yang menarik dari tahun ke tahun data sensus Badan Pusat Statistik (BPS) industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat hingga 17 persen dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26.2 juta unit sementara pada tahun 2018, e-commerce di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan sangat pesat dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berkembangnya jumlah pengusaha dan pelaku usaha UMKM di tanah air.
Data dari DJPPR Kemenkeu, realisasi penerbitan sukuk negara sampai dengan (4/11) sudah mencapai Rp240,92 triliun. Sementara Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 265 juta penduduk Indonesia, 178 juta merupakan pengguna telepon seluler, 171,17 juta merupakan penguna internet dan 130 juta merupakan pengguna media sosial aktif. Hal tersebut membuktikan lanskap digital Indonesia sudah semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah yang besar dalam kerangka revolusi digital sehingga dapat mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Memperhatikan peluang tersebut,Masyarakat Ekonomi Syariah menyelenggarakan 6th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) yang bertajuk “The Future of Islamic Economics and Finance within the Framework of Digital Revolution” pada Jumat, (15/11) bertempat di Jakarta Convention Center. Kegiatan yang sudah rutin dilakukan keenam kalinya ini merupakan pertemuan ilmiah yang membahas isu strategis yang hasilnya diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi MES dalam pengembangan keilmuan ekonomi syariah. 6th IIEF & Silaknas MES dikemas menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Acara 6th IIEF dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES. Seremoni pemukulan gong sekaligus menjadi tanda dibukanya Silaturrahim Kerja Nasional MES yang akan dilaksanakan pada siang hari, sebagai momentum bagi MES melaksanakan koordinasi, komunikasi dan evaluasi guna mengokohkan visi dan misi MES dalam mendorong akselerasi perkembangan ekonomi syariah.
Melalui keynote speech yang disampaikan Ma’ruf Amin mengatakan perjalanan MES pada usia yang ke-19 tahun selayaknya semakin bertambah dalam menebar kebermanfaatan dan keberkahan bagi umat.
“Dengan menjaga sinergi yang selama ini berhasil dibangun dan ditunjukkan oleh MES, saya berharap MES dapat terus menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ma’ruf Amin menjelaskan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia.
“Saya meyakini bahwa ekonomi syariah dapat menjadi variabel penting terciptanya arus baru ekonomi di Indonesia. Ekonomi syariah akan kuat jika umat diberdayakan dengan baik, antara ekonomi syariah dan pemberdayaan ekonomi umat, keduanya saling menopang. MES melalui jaringannya di berbagai daerah harus bisa bersinergi dengan pemangku kepentingan setempat untuk mensukseskan program pemberdayaan ekonomi umat melalui pesantren,” pungkas Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES.
Wakil Ketua Umum III Pengurus Pusat MES, Sugeng menyampaikan Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi ekonomi syariah yang luar biasa besar. Berbagai pencapai Indonesia di kancah global tentu tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang turut mendukung tumbuh kembangnya ekonomi syariah di Indonesia. Lebih lanjut Sugeng menyampaikan MES hadir sebagai organisasi yang bertujuan untuk mendorong terciptanya masyarakat yang melaksanakan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan prinsip ekonomi syariah di berbagai bidang.
“Acara 6th IIEF dan silaknas MES merupakan rangkaian dari kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan MES yang kali ini dikemas menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia,” ungkap Sugeng.
Lebih lanjut Sugeng menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia atas dukungan yang diberikan dalam penyelenggaraan 6th IIEF MES 2019 dan OJK yang turut mendukung setiap terselenggarannya kegiatan MES.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Bank Indonesia atas dukungannya melalui berbagai fasilitas yang diberikan. Semoga ISEF dapat terus berkembang menjadi platform terbesar dan terluas bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkumpul dan bersinergi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, tidak hanya pada skala nasional, melainkan juga internasional. Selain itu terima kasih juga kami ucapkan kepada OJK yang turut mendukung setiap terselenggarannya acara MES terkhusus dalam literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” pungkas Sugeng.
Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Wimboh Santoso mengatakan kepengurusan MES periode 1439 – 1441 H memiliki visi menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi syariah di Indonesia.
“Saya mengapresiasi atas kerja keras dan sinergi dari pengurus MES baik di tingkat pusat, maupun di kabupaten/kota, provinsi dan luar negeri sehingga banyak sekali program yang telah dilakukan oleh MES untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia yang meliputi sosialisasi, edukasi, dan advokasi ekonomi syariah dan program kerja yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang terukur dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Wimboh.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Pedoman Umum Standar Hunian Islami oleh Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Wimboh Santoso kepada Anggito Abimanyu selaku Ketua Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH), penyerahan Kode Etik Fintech Syariah kepada Riswinandi selaku Komisioner OJK, Penyerahan Program Beasiswa Pemimpin Muda MES Foundation kepada 5 (lima) orang Presidium Nasional FoSSEI dengan nilai total beasiswa sebanyak 50 juta rupiah dan penyerahan charity MES untuk program sosial kemanusiaan bekerja sama dengan Dompet Dhuafa senilai 75 juta rupiah. Terkumpulnya dana untuk program beasiswa dan charity MES tersebut dihimpun melalui kegiatan 7th MES Premiere Charity Golf Tournament yang dilangsungkan oleh MES pada bulan Agustus sebelumnya.
Para pakar, ekonomi dan keuangan syariah turut hadir sebagai narasumber dalam acara 6th IIEF 2019, Iwan P.Pontjowinoto,selaku Dewan Pakar MES, Moch. Muchlasin selaku Direktur Direktorat IKNB Syariah OJK, Anggito Abimanyu selaku Wakil Ketua Umum II MES sekaligus Kepala BPKH, dan juga Mohammad Ridzuan Abdul Aziz selaku President Fintech Association dari Malaysia. Acara seminar ini akan dipandu oleh Ronald Yusuf Wijaya selaku Pengurus Pusat MES yang saat ini menjadi Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia. [Wnd/rls]