ChanelMuslim.com – Pemain anggar olimpiade, Ibtihaj Muhammad, telah mengubah pengalaman intimidasi saat dia muda menjadi buku anak-anak. Dia ingin menunjukkan kepada gadis-gadis kecil bahwa mengenakan jilbab ke sekolah itu boleh saja, tulis WBUR.
“Saya berharap mereka melihat diri mereka dalam buku ini,” kata Muhammad, menambahkan bahwa buku ini mengajarkan anak-anak lain untuk “merayakan perbedaan.”
Buku baru Muhammad, berjudul: “The Proudest Blue: A Story of Hijab and Family”, membahas pengalaman masa kecil – hari pertama sekolah.
Buku ini menceritakan pengalaman dua saudara perempuan, Faizah dan Asiya, pada hari pertama di sekolah. Hari ini sangat istimewa karena kakak perempuan Asiya akan mengenakan jilbab biru yang indah ke sekolah untuk pertama kalinya.
Sebagai seorang anak yang tumbuh di pinggiran kota New York, Muhammad mengatakan orang tua dan saudara kandungnya adalah satu-satunya keluarga Muslim di kota itu.
Di sekolah dasar, dia harus menjelaskan apa jilbab bagi teman sekelasnya, sesuatu yang dia sebut sebagai “beban yang cukup berat untuk dia tanggung” pada usia yang begitu muda.
“Pada usia itu, kamu ingin menyesuaikan diri,” katanya.
Buku Anak Muslim
Buku ini bukan yang pertama mencoba mengisi kekosongan buku anak muslim di pasaran.
Juli lalu, Samira Hamana, seorang pelatih kehidupan bersertifikat dari Edmonton, menerbitkan buku anak pertamanya untuk membantu anak-anak dan orang tua mereka melawan intimidasi.
Selain itu, Hudda Ibrahim dari St Cloud, Minnesota, menulis sebuah buku baru pada bulan September 2019 untuk memberdayakan gadis-gadis muda Muslim dan menyebutkan bahwa jilbab itu normal.
Di Australia, edisi kedua seri pahlawan detektif Muslim, Ayesha Dean, secara resmi dirilis pada Mei 2019 dengan judul ‘Rahasia Sevilla’.
Buku-buku anak ini menjadi penting hadir di masyarakat dimana muslim menjadi minoritas. Buku-buku anak ini akan memotivasi anak-anak untuk menjalankan ajaran Islam dengan nyaman dan percaya diri. [Maya/sumber: Aboutislam.net]