oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
ChanelMuslim.com–Baru-baru ini viral mengenai seorang artis yang menghina ulama dengan cara berpakaian dan juga meniru gaya bicara ulama tersebut. Melucu yang cerdas semakin sulit kita dapatkan dari para pelawak.
Umumnya lawakan mereka hanyalah kumpulan kebohongan atau kisah nyata yang dibumbui kebohongan untuk mengundang tawa.
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah ﷺ Bersabda: “Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan sepenuhnya kecuali jika dia meninggalkan berbohong ketika bergurau, dan meninggalkan berdebat meski ia benar.” (HR. Ahmad)
Dr. Muhammad Rabi’ Muhammad Jauhari mengatakan:
“Beliau (Nabi ﷺ) memberikan arahan kepada para sahabatnya agar memiliki komitmen yang kuat untuk jujur dalam bergurau dan memperingatkan dari dusta saat bergurau. Dari Bahz bin Hakim, katanya: berkata ayahku, dari ayahnya, katanya: bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Celakalah bagi yang bicara lalu dia berdusta hanya untuk membuat orang tertawa, celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi).
(Akhlaquna, Hlm. 179. Cet. 4, 1999M/1420H. Maktabah Darul Fakhr Al Islamiyah)
Sering pula hinaan demi hinaan kepada lawan mainnya bahkan kadang mereka pun rela dihina hanya untuk memunculkan tawa
Baik hinaan kepada fisik, sifat, gaya bicara, gaya jalan.
Hasilnya adalah lawakan berkualitas rendah dan tidak mendidik, gelak tawa yang berawal dari kedustaan dan merendahkan sesama manusia
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ
“Wahai orang-orang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum lainnya ..” (QS. Al Hujurat: 11)
Keburukan semakin bertambah parah jika yang direndahkan adalah Rasulullah ﷺ dan para ulama.
Jika pelawak itu muslim, posisi sebagai musuh Rasulullah ﷺ lebih nampak, dibanding sebagai umat Rasulullah ﷺ ..
Buat para penghina ulama, ketahuilah .. telah berlalu banyak manusia penista yang ujung hidupnya merana tersiksa karena Allah Ta’ala mendeklarasikan perang kepada para musuh-musuh wali-Nya.
Dalam hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
“Barang siapa yang memusuhi Wali-Ku, maka aku deklarasikan perang kepadanya.”
(HR. Bukhari no. 6502)
Kepada para penghina ulama, Imam Ibnu ‘Asakir Rahimahullah mengatakan:
يا أخي وفقنا الله وإياك لمرضاته وجعلنا ممن يغشاه ويتقيه حق تقاته أن لحوم العلماء مسمومة وعادة الله في هتك أستارمنتقصيهم معلومة وأن من أطلق لسانه في العلماء بالثلب ابتلاه الله تعالى قبل موته بموت القلب فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة أو يصيبهم عذاب أليم
Wahai saudaraku –semoga Allah memberikan taufiq kepada saya dan Anda untuk mendapatkan ridha-Nya dan menjadikan kita termasuk orang yang bertaqwa kepada-NYa dengan sebenar-benarnya- dan Ketahuilah, bahwa daging–daging ulama itu beracun, dan sudah diketahui akan kebiasaan Allah dalam membongkar tirai orang-orang yang merendahkan mereka, dan sesungguhnya barang siapa yang melepaskan mulutnya untuk mencela ulama maka Allah akan memberikan musibah baginya dengan kematian hati sebelum ia mati: maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya (Rasul) takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.
(Imam An Nawawi, At Tibyan, Hlm. 30. Mawqi’ Al Warraq)
Wallahul Musta’an.
[ind]