ChanelMuslim.com – Mengasuh anak membutuhkan keterampilan. Orangtua dituntut untuk mempunyai pikiran yang bijak dan hati yang luas untuk memahami perkembangan anak-anaknya. Hingga terkadang kita sampai pada satu titik memiliki perasaan putus asa dan tidak berdaya menghadapi tingkah anak-anak.
Suatu malam saya sampaikan perasaan khawatir saya tentang perkembangan anak-anak kami pada suami. Pendidikan anak memang berawal dari rumah, berawal dari orangtuanya dan kemudian diuji oleh lingkungan di sekitar anak. Anak akan diuji oleh teman-temannya dan orang dewasa di lingkungan sekolah, lingkungan rumah atau ketika mereka bepergian. Semakin hari, saya merasa pengasuhan anak semakin tertantang dengan perkembangan digital yang selain memberi efek positif juga memberikan efek negatif seperti pornografi dan kekerasan via game online.
Anak-anak di sekitar kita sudah akrab dengan gawainya masing-masing. Lahan bermain sepi. Anak-anak jarang menggerakan badannya. Saling share video yang sering kali isinya tidak diketahui oleh orangtua. Bagi saya tantangan terberat memang datang dari perkembangan digital dan pengaruh teman-teman anak-anak.
“Kita punya Allah. Anak-anak adalah titipan Allah, kita minta pertolongan pada Allah untuk membantu kita mengasuh amanah-Nya,” begitu kata suami saya. Kalimat itu menenangkan hati dan membuat saya kembali mengingat betapa dahsyatnya kekuatan doa orangtua untuk anak-anak.
Memohon pertolongan Allah adalah sebuah keniscayaan. Begitu juga dalam pengasuhan anak-anak, tiada daya dan upaya kita sebagai orangtua kecuali dengan pertolongan Allah. Bahkan para nabi pun memohon pertolongan Allah dalam pengasuhan anak-anak mereka.
Nabi Ibrahim AS berdoa,
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih.” {QS. Ash Shaffaat: 100}
Nabi Zakaria AS berdoa,
“Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” {QS. Ali Imran: 38}
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wasallam diajari doa oleh Allah,
“Ya Tuhan kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” {QS. Al-Furqan: 74)
Keshalehan seorang anak adalah hadiah dari Allah. Sebanyak apapun teori pendidikan yang dikuasai oleh orangtua secanggih apapun perangkat teknologi yang digunakan oleh orangtua tetap kesalehan itu adanya hanya dari sisi Allah. Dengan pemahaman ini, ikhtiar dan doa kita lakukan dengan optimal agar Allah senang pada kita dan menghadiahkan keturunan yang shalih. (Maya)