ChanelMuslim.com – Audrey, korban pengeroyokan dan kekerasan oleh 12 siswi SMA ini membutuhkan terapi agar sehat kembali dari segi kesehatan jiwa. Menurut dr. Fidiansjah, peran ahli kesehatan jiwa sangat penting segera dilibatkan untuk pemulihan korban. Ahli Kesehatan jiwa bisa psikolog klinis atau dokter psikiater serta dokter spesialis lain yang terkait kondisi fisiknya tergantung kebutuhan.
“Dampak Kesehatan jiwa yang muncul sangat bergantung pada aspek internal (pola kepribadian) dan aspek eksternal (bio-psiko-sosio-spiritual),” ujar dr. Fidiansjah, Dokter Ahli Kesehatan Jiwa ketika dihubungi ChanelMuslim.com, Rabu (10/04).
Jika dihadapi oleh seorang yang punya daya tahan stres tetapi tetap prima disertai dukungan eksternal optimal, bisa cepat menjadi kondisi eustres atau normostres.
Kondisi tersebut menjadi efek yang bisa muncul atas suatu trauma. Secara bertahap, kondisi stres bisa diatasi secara singkat dengan penyesuaian diri. Hal ini disebabkan, tingkat ketahanannya tinggi.
Namun, jika trauma terjadi disikapi dengan mekanisme penyesuaian yang kurang prima dan dukungan eksternal kurang optimal, korban kekerasan akan mendapatkan stress yang merugikan (distress).
Bentuk stress yang merugikan bisa muncul dengan ringan, akan tetapi bisa sampai berat saat dipengaruhi faktor internal dan eksternal tersebut.
Waktu pemulihan juga sangat individual (kasuistik), tergantung derajat trauma yang dialami menjadi ringan, sedang atau berat.
Selain itu, dampak fisik saat dialami oleh korban disertai trauma mental akan jadi faktor yang memperberat, apalagi jika berhubungan dengan organ yang sangat bermakna atau vital bagi kehidupan.
Keterlibatan dokter ahli terkait dengan organ fisik yang terkena perlu segera dilibatkan, proses keterlibatan tersebut agar bisa diterapi bahkan pada beberapa kasus perlu rekonstruksi untuk mengembalikan fungsi organ.
“Agar hasil terapi optimal perlu penatalaksanaan yang komprehensif dan terpadu dari berbagai profesi,” pungkasnya. [firda]